Mengenal Burung Hantu Serak Bukit Atau Wowo-Wiwi

Serak Bukit, Gn. Ungaran, Lerep, Ungaran, Jawa Tengah © Karyadi Baskoro

Burung Hantu Serak Bukit atau Wowo-wiwi mempunyai nama latin Phodilus badius. Di dunia internasional, burung hantu berukuran sedang ini dikenal dengan nama Oriental Bay Owl.

Serak bukit mempunyai panjang badan sekitar 27 cm dengan bulu lebih banyak didominasi berwarna cokelat kemerah-merahan dengan bintik hitam-putih pada bab atas, dan kuning kemerahmudaan dengan bintik hitam pada badan bab bawah. Sementara wajahnya berwarna kemerahmudaan dengan iris gelap, paruh berwarna cokelat, serta kaki yang berwarna cokelat kotor.

Terdapat 6 subspesies dari burung hantu jenis ini, dimana keenam subspesies tersebut mempunyai tempat penyebaran yang juga berbeda. Keenam subspesies tersebut ialah :

• saturatus, tersebar di tempat Sikkim dan India timur-laut, Myanmar utara dan tengah, Thailand, Vietnam dan China tenggara (Yunnan, Guangxi Zhuang, Pulau Hainan); mungkin juga di Nepal, Bhutan dan Bangladesh.
• ripleyi, hidup di wilayah perbukitan Anaimalai-Nelliampathy (India barat-daya).
• assimilis, hidup di tempat Sri Lanka tengah dan selatan.
• badius, hidup di tempat Semenanjung Malaysia dan Sunda Besar (termasuk Nias).
• arixuthus, hidup di tempat Kepulauan Natuna (Bunguran).
• parvus, hidup di tempat Pulau Belitung.

Habitat burung hantu serak bukit dalah di hutan. Namun mereka jarang ditemukan pada ketinggian 1,500 mdpl, apalagi lebih. Mereka ialah burung malam yang pemalu, sehingga masih sedikit yang sanggup diketahui dari mereka. Namun lucunya, mereka sanggup duduk merebah di siang hari.

Makanan burung hantu serak bukit antara lain katak, ular, kadal, burung, serangga besar, dan mamalia kecil. Mereka sering menangkap mangsa dikala tengah terbang. Sayapnya yang pendek menciptakan mereka sanggup dengan gampang terbang diantara rerimbunan hutan.

Menurut data Red List IUCN, populasi burung hantu serak bukit berada pada status "Resiko Rendah (LC)" dengan status perdagangan internasional "Appendix II", sehingga masih sanggup diperdagangkan dengan mengikuti hukum tertentu.

Referensi : kutilang.or.id

Sumber http://burungue.blogspot.com

Share this post