Tingkat Kebutuhan Protein Untuk Ternak

Kebutuhan Protein Untuk Hidup Pokok

Apabila ternak diberikan pakan tanpa nitrogen (N), maka ternak tersebut akan terus menerus kehilangan N melalui faeces (endogenous faecal nitrogen = EFN) dan urine. Kehilangan N dalam urine ini lazim disebut sebagai endogenous urinary nitrogen (EUN) dan merupakan estimasi kebutuhan N atau protein untuk hidup pokok ternak. Nilai EUN analog dengan nilai enersi metabolisme basal dimana kedua nilai tersebut berkorelasi, yaitu umumnya setiap kcal (setara dengan 500 MJ) metabolisme basal akan membutuhkan 2 mg EUN. Meskipun demikian pada ternak ruminansia remaja nisbah antara kedua parameter tersebut relatif jauh lebih rendah, yaitu antara 300 – 400 mg EUN/MJ metabolisme basal. Sedangkan total endogenous nitrogen (EUN + EFN) yang diekskresikan oleh ternak ruminansia remaja diperhitungkan sebesar 350 mg/kgBB0.75 per hari dan angka ini setara dengan 1000 – 1500 mg/MJ metabolisme basal, yang berarti 2 – 3 X lebih besar dari ternak non-ruminansia.

Penentuan kebutuhan protein ternak khususnya ruminansia juga mengalami perkembangan, yaitu bila semula hanya ditentukan menurut protein kasar, kemudian berkembang ke protein tercerna, kini ini telah berkembang ke arah kebutuhan RDN/RDP (rumen degradable nitrogen/protein) yaitu kebutuhan nitrogen/protein untuk mikroba dan ternak itu sendiri.

Kebutuhan nitrogen untuk mikroba rumen seringkali dinyatakan dalam istilah rumen degradable nitrogen (RDN) requirement atau sanggup juga disebut Rumen Degradable Protein (RDP) Requirement, yaitu kebutuhan nitrogen yang sanggup difermentasikan di dalam rumen sehingga kebutuhan bakalan utama sintesis protein mikroba, yaitu berupa ammonia sanggup dipenuhi. Saat ini di literatur dinyatakan bahwa rataan kebutuhan RDN untuk ternak ruminansia remaja ialah sebesar 30 g N/kg materi organik terfermentasi. Selain itu konsentrasi ammonia di dalam rumen juga sanggup dipakai sebagai indikator akan kecukupan sumber nitrogen untuk mikroba rumen khususnya bakteria.

Jika kebutuhan nitrogen mikroba rumen dipenuhi melalui pertolongan protein pakan, maka akan terjadi pemborosan karena: 

a. protein pakan akan difermentasi serta asam amino esensialnya akan mengalami deaminasi

b. fermentasi setiap 1 g protein hanya akan menghasilkan separuh ATP dari yang dihasilkan dari fermentasi 1 g karbohidrat. Hal ini berarti hanya sekitar 30 – 60 g protein mikroba yang akan dihasilkan dari fermentasi 1 kg protein pakan.

Kecukupan nitrogen bakteria rumen sangat tergantung pada jenis pakan basal yang diberikan untuk ternak. Sebagai pola bila pakan basal berupa hijauan segar dan konsentrat maka kecukupan nitrogen tercapai pada level ammonia rumen sebesar 50 mgN/L cairan rumen. Akan tetapi bila pakan basal berupa limbah pertanian maka kecukupan nitrogen berkisar di atas 100 mgN/L cairan rumen. Bahkan untuk menunjang proses degradasi pakan di dalam rumen secara optimal diharapkan kadar ammonia sampai 235 mgN/L.Tabel 1 berikut ini disajikan sebagai teladan akan kebutuhan RDP yang dibutuhkan untuk mendukung sintesis protein mikroba secara optimal.

Mineral belerang juga merupakan kebutuhan esensial bagi bakteria rumen alasannya ialah sel basil kaya akan kandungan asam amino yang megandung sulfur. Kisaran kebutuhan mineral belerang dikaitkan dengan kandungan nitrogen ransum. Sehingga kebutuhannya dinyatakan sebagai nisbah antara kebutuhan N : S. Berdasarkan pengalaman, kisaran nisbah N : S ialah 10 : 1 sampai 12 : 1.

0 Response to "Tingkat Kebutuhan Protein Untuk Ternak"

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel