Mengenal Burung Hantu Tyto Alba Atau Serak Jawa

 sendiri bersama-sama ialah nama latin dari burung hantu berukuran besar ini Mengenal Burung Hantu Tyto alba atau Serak Jawa
Burung Hantu Tyto alba atau Serak Jawa dikenal juga dengan nama Barn Owl. 'Tyto alba' sendiri bersama-sama ialah nama latin dari burung hantu berukuran besar ini. Burung hantu jenis ini mempunyai berbagai nama lain, diantaranya ialah sebagai berikut : burung hantu muka monyet, burung hantu perak, burung hantu emas, burung hantu malam, burung hantu pemekik, burung hantu tikus, burung hantu jerami dan burung hantu cantik.

Burung hantu Tyto atau Tyto alba yang sudah sampaumur mempunyai panjang badan sekitar 34 cm. Tyto alba betina cenderung mempunyai ukuran badan yang lebih besar (lebih besar sekitar 25%) dibandingkan dengan Tyto alba jantan.

Bulunya yang lebih banyak didominasi putih membuatnya menjadi spesies burung hantu yang paling gampang dikenali diantara yang lainnya. Terlebih lagi bentuk wajahnya yang putih higienis yang mirip bentuk hati terlihat begitu khas. Tyto alba bersama-sama sudah usang dikenal di dunia ini, tetapi gres dideskripsikan oleh seorang naturalis berkebangsaan Italia yang berjulukan Giovanni Scopoli pada tahun 1769.

Habitat burung hantu Tyto alba antara lain di tepi hutan, lahan budidaya, sampai taman kota. Secara umum bisa dibilang mereka hidup di kawasan yang banyak pohon dengan ketinggian mencapai sekitar 1.600 mdpl. Mereka sering bertengger di dahan yang rendah. Daerah Penyebaran burung hantu Tyto alba ialah di seluruh benua kecuali antartika.

Burung hantu ialah hewan nokturnal, mereka aktif di malam hari. Mata Tyto alba sangat peka terhadap cahaya, sehingga mereka sanggup melihat dengan baik di dalam kegelapan malam. Namun Tyto alba sering kali juga terlihat terbang di ketika senja atau bahkan ketika siang hari. 

Makanan burung hantu Tyto alba antara lain ialah tikus, kadal, bahkan ular. Yang unik ialah jikalau ukuran mangsanya kecil, maka mereka akan menelannya secara utuh, tetapi jikalau ukuran mangsanya terlalu besar, burung hantu ini akan membagi-baginya menjadi ukuran yang lebih kecil sebelum ditelan. Setelah mangsa ditelan, daging dan bab badan yang lunak dari mangsanya akan dicerna oleh tubuh, kemudian bulu dan tulang mangsanya akan dimuntahkan kembali secara terpola dalam bentuk pellet.

Saat berburu, Tyto alba tidaklah mengandalkan kecepatan menerkam mangsa, melainkan lebih mengandalkan indera pendengarannya yang sangat tajam serta cara terbangnya yang nyaris tidak ada suara. Dengan kemampuan terbangnya yang tanpa suara, mangsa tidak akan menyadari kehadiran mereka. Selain itu, kemampuan terbangnya tersebut juga menciptakan pendengarannya jauh lebih tajam.
Bisa dibilang burung hantu Tyto tidak pernah menciptakan sarangnya sendiri. Mereka akan menempati lubang gua, celah batu, rumah tua, atau sarang burung lain yang sudah ditinggalkan. Mereka juga tidak akan merenovasi sarang-sarang tersebut.

Beberapa peneliti menyampaikan jikalau burung hantu Tyto sanggup bersifat Poligami. Seekor jantan sanggup mengawini lebih dari satu betina dalam radius kurang dari 100 m antar sarang yang berbeda. Mereka tidak mempunyai trend kawin. Sepanjang tahun mereka sanggup kawin. Bahkan, jikalau kondisi memungkinkan (misal populasi tikus yang tinggi), sepasang Tyto sanggup bertelur 2 kali dalam setahun.

Dalam sekali trend kawin, seekor induk Tyto sanggup bertelur sebanyak 3-6 butir. Bahkan terkadang bisa mencapai 12 butir hanya dalam waktu 2 hari saja. Telur segera dierami sesudah telur pertama keluar dengan usang pengeraman sekitar 30 – 34 hari. 

Karena telur keluar pada waktu yang berbeda, maka waktu menetasnya pun berbeda-beda. Hal ini mengakibatkan ukuran tiap anak akan bebeda-beda, serta sangat jarang semua anak sanggup hidup sampai dewasa, kecuali jikalau sumber masakan di sekitar sarang benar-benar melimpah. Umumnya anakan yang paling kecil (yang menetas paling akhir) akan mati, dan tak jarang beliau akan dibunuh oleh anakan yang lebih renta atau lebih besar.

Menurut data Red List IUCN, populasi burung hantu Tyto alba berada pada status "Resiko Rendah (LC)".

Referensi : wikipedia

Sumber http://burungue.blogspot.com

0 Response to "Mengenal Burung Hantu Tyto Alba Atau Serak Jawa"

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel