Cara Mengetahui Radang Ambing Mastitis
Untuk mmengetahui Radang Ambing sanggup Dengan memakai REAGEN IPB1 yang di campur dengan air susu dengan perbandingan yang sama. dari situ sanggup kita lihat hasilnya bila susu terlihat encer tampa gumpalan berarti itu masih layak pake tetapi bila susu terlihat kental di sertai gumpalan maka sebaiknya sapi tersebut sudah siap untuk di afkir.
Mastitis atau radang ambing/ kelenjar susu sanggup menyerang semua binatang mamalia khususnya pada sapi perah atau kambing perah yang menjadikan kerugian bagi peternak lantaran menurunkan produksi susu. Selain itu air susu dari sapi yang terinfeksi mastitis, harus dibuang lantaran tidak memenuhi persyaratan layak konsumsi. Mastitis adalah penyakit yang disebabkan oleh peradangan yang terjadi pada kelenjar susu/ ambing ternak yang disertai perubahan fisik, kimia.
Penyakit ini disebabkan oleh bakteriseperti Streptococcus,Staphylococcus, Coliform, Pseudomonas,Corynebacterium dan Jamur. Bakteri penyebab mastitis banyak terdapat di lingkungan sekitar binatang dipelihara. Bakteri penyebab mastitis sanggup hidup di kulit, lantai sangkar atau alat-alat yang telah tercemar. Higieni pemerahan dan kebersihan lingkungan yang jelek menimbulkan kuman sanggup bertahan hidup. Dan bila kuman masuk ke lubang putih susu maka akan terjadi infeksi ambing. Oleh lantaran itu kesalahan dalam perawatan mesin pemerah susu dan kesalahan administrasi kebersihan akan memudahkan terjadinya mastitis pada sapi perah. Sifat Penyakit Mastitis sangat komplek lantaran penyebab yang berbeda- beda , tingkat reaksi yang muncul beragam, usang penyakitnya bervariasi yang menimbulkan sulit di deteksi dan akhir yang ditimbulkan bervariasi sehingga sulit melaksanakan pengobatan hingga tuntas atau kesulitan dalam menyembuhkan secara total.
Gejala klinis , diketahui dengan adanya pembengkakan pada ambing dan puting yang terjadi pada satu kwartir atau lebih, rasa sakit timbul sewaktu diperah, dan diikuti oleh penurunan produksi susu yang bervariasi mulai dari ringan hingga berat bahkan tidak keluar susu sama sekali. Infeksi kuman sanggup menimbulkan susu berubah warna menjadi merah lantaran bercampur dengan nanah.
Jenis- jenis penyakit mastitis dan gejala- tanda-tanda yang ditimbulkan sanggup dibedakan sebagai berikut :
1). Mastitis klinis bentuk Perakut, tanda-tanda yang ditunjukkan : Inflamasi, pembengkakan, warna kemerahan dan pucat, demam. Depresi, sapi tidak mau makan, terjadi penurunan produksi susu
2) Mastitis klinis bentuk akut, kondisi umum : sapi tidak mau makan, tejadi inflamasi umum ( ambing bengkak, panas, kemerahan, nyeri bila diraba dan ada perubahan fungsi) , perubahan pada susu yaitu susu memancar tidak normal, bening atau encer, kental menggumpal atau berbentuk menyerupai mie, warna bermetamorfosis semu kuning, kecoklatan, kehijauan, kemerahan atau ada bercak-bercak darah.
3) Mastitis klinis bentuk kronis, sapi terlihat sehat, ambing terasa keras dan mengeriput, puting peot
4) Mastitis subklinis, merupakan peradangan pada ambing tanpa ditemukan tanda-tanda klinis pada ambing dan perubahan air susu, sapi terlihat menyerupai sehat, nafsu makan biasa dan suhu badan normal, ambing normal, susu tidak menggumpal dan warna tidak berubah. Tapi bila dilakukan investigasi akan terlihat : jumlah sel radang meningkat, ditemukan kuman penyebab penyakit , susu menjadi pecah (terbentuk butiran-butiran halus atau gumpalan); jumlahnya sanggup mencapai 60 - 70 % atau lebih. Mayoritas mastitis disebarkan oleh adanya infeksi kuman ke dalam ambing melalui lubang puting.
Cara penularan mastitis sanggup terjadi melalui tangan pemerah/ mesin pemerah, peralatan yang dipakai untuk membersihkan ambing yang telah terkontaminasi oleh bakteri. Penularan mastitis juga sanggup terjadi melalui pancaran susu pertama yang pribadi dibuang ke lantai. Lantai sangkar yang berair dan lembab akan mendukung pertumbuhan kuman dan bila sapi berbaring ada kemungkinan kuman masuk melalui lubang puting. Akibat dari mastitis ini pengurangan sekresi/ pengeluaran air susu, penurunan kualitas susu , penurunan produksi susu, susu ditolak dari KUD lantaran mengandung antibiotik kesudahannya terjadi penurunan pendapatan. Disarankan ternak yang berulang kali menderita mastitis di potong saja.
Pencegahan :
1) Selalu menjaga kebersihan sangkar dan lingkungan
2) Melaksanakan mekanisme sebelum, dikala dan sehabis pemerahan dengan baik dan benar.
3) Melaksanakan investigasi mastitis dilaksanakan secara teratur setiap bulan dan dilakukan terhadap sapi yang berproduksi susu yang akan dibeli
4) Masa kering sangkar (ternak tidak diperah) selama 6-7 ahad dilaksanakan dengan baik dan kontribusi antibiotika ke dalam puting.
Pada masa kering sangkar Penanganan bila ternak terinfeksi mastitis , segera laporkan kepada petugas kesehatan binatang dan lakukan pengobatan dengan memakai antibiotik, sesuai dengan kuman yang menginfeksi. Disarankan semoga dilakukan uji sensitivitas terhadap kuman sebelum melaksanakan pengobatan semoga diperoleh hasil yang maksimal.
0 Response to "Cara Mengetahui Radang Ambing Mastitis"
Post a Comment