Penyakit Berak Hijau Yang Membandel

PENYAKIT BERAK HIJAU YANG MEMBANDEL
Artikel ini saya tulis sebagai balasan atas pertanyaan bapak shobirin yang mengeluhkan sulitnya mengatasi berak hijau pada peternakannya padahal berdasarkan dia menagemen pemeliharaanya sudah baik. Semoga artikel ini bermanfaat bagi bapak shobirin dan juga bagi para pembaca sekalian. Pak shobirin, bila kita melihat feces ayam yang berwarna hijau maka warna hijau tersebut bukan berasal dari makanannnya (toh masakan broiler ga ada yang warnanya hijau) namun asalnya dari warna cairan empedu ayam. Kejadiannya sanggup disebabkan oleh bermacam-macam penyebab antara lain ayam tidak makan, ND, kolera, AI, malaria, “penyakit mirip malaria” dan sebagainya. Faktor penyebab tersebut akan mengganggu proses pembentukan cairan empedu maupun proses perubahan cairan empedu ketika di usus.


Jika ditelaah lebih dalam, masing-masing faktor penyebab tersebut akan menghasilkan feses warna hijau dengan tekstur yang berbeda-beda. Beberapa yang mempunyai karakteristik tersebut yaitu AI yang menimbulkan feses warna hijau pupus (hijau muda) berbentuk pasta dan berlendir. Feses ND akan berbentuk diare hijau lumut dan tidak berlendir. Sedangkan pada kolera, tanda-tanda feses hijau muncul pada kondisi akut dimana feses berbentuk cair (diare), hijau dan berlendir (Disease of Poultry, 1997). Meski begitu, disarankan untuk tidak mengakibatkan citra feses hijau menjadi patokan utama dalam mendiagnosa penyakit lantaran tergantung kepekaan dan pengalaman seseorang dalam mendiagnosa. Kami menganjurkan biar Bapak tetap menggali warta sebanyak mungkin ihwal tanda-tanda penyakit yang lainnya baik melalui teladan penyebaran, gejela klinis dan bedah bangkai. Adapun Penyebab feses hijau sanggup dibagi menjadi dua yaitu :

1. Non infeksi
Feses hijau akan muncul ketika ayam tidak memperoleh pakan. Feses hijau akan mulai muncul + 13 jam sehabis ayam dipuasakan (di dalam jalan masuk pencernaan tidak ada pakan). Ayam akan mengalami diare kehijauan dan berlendir (www.mb.gov.ca). Beberapa kondisi yang sanggup ditemukan feses hijau ini antara lain ketika DOC gres tiba ke kandang, ketika ayam petelur dipuasakan secara paksa dengan tujuan peremajaan kembali (force molting) maupun ketika pengiriman ayam afkir/ panen dari farm ke lokasi pemotongan ayam.
Khusus untuk DOC ketika chick in terutama yang belum diberi pakan, warna feses dari coklat sampai kehijauan dikatakan normal. Hal ini lantaran pencernaan DOC belum berjalan baik, begitupula dengan tanaman normal di usus yang belum berkembang dengan baik. Ditambah lagi, ayam belum diberi asupan pakan dari luar sehingga jalan masuk pencernaan kosong. Namun bila sampai beberapa jam sehabis diberi pakan, feses masih tetap hijau, perlu diadakan investigasi lebih lanjut. Satu hal yang membedakan antara feses hijau lantaran infeksi dengan non infeksi yaitu nafsu makan. Pada kasus non infeksi, nafsu makan ayam baik. Hal ini diperlihatkan oleh ayam yang mematuk-matuk litter atau benda-benda di sekitarnya untuk mencari pakan


2. Infeksi
Feses hijau yang dikarenakan infeksi selalu disertai tanda-tanda klinis dan perubahan citra bedah bangkai. Penurunan nafsu makan lantaran infeksi sanggup menjadi pemicu awal terjadinya feses hijau. Beberapa dari infeksi tersebut, kami jelaskan di sini.
a. Newcastle disease (ND)
Gejala feses hijau lebih sering terjadi lantaran infeksi virus ND golongan vvND (velogenic viscerotropic Newcastle Disease). Selain itu, ditemukan pula tanda-tanda penurunan kualitas dan kuantitas telur. Terjadi ajal yang cukup tinggi. Peradangan di puncak bintil-bintil proventrikulus, di lemak jantung dan peyer patches usus halus juga terlihat pada bedah bangkai.

b. Avian Influenza (AI)
Gejala klinis yang biasa ditemui yaitu penurunan produksi telur dan terjadi kematian. Pada bedah bangkai ditemukan adanya perdarahan di usus halus, lemak jantung, perbatasan esofagus dan proventrikulus.

c. “Malaria like”
Gejala lain yang muncul yaitu ayam lesu, anemia, penurunan produksi telur dan kadang disertai kematian. Pada bedah bangkai ditemukan radang pada ginjal, limpa membesar dan adanya bintik-bintik perdarahan pada organ dalam badan serta otot dada. Dan yang lebih penting lagi, ditemukan vektor penyebarnya yaitu Culicoides sp. (bentuk mirip nyamuk besar, menghisap darah dan sayap bertotol) di sekitar kandang.

d. Fowl Cholera (AI)
Gejala feses kehijauan cenderung terjadi pada ayam yang sakit fowl cholera akut (Disease of Poultry, 1997). Gejala ini juga disertai dengan kebiruan pada jengger dan pial, hati bisul serta nafsu makan menurun, leleran hidung. Biasanya terjadi ajal dalam beberapa hari. 

Oleh lantaran itu, segera lakukan penggalian warta sebanyak-banyaknya sehabis mengetahui adanya tanda-tanda feses kehijauan. Kemudian lakukan penanganan sesuai penyebabnya. Jika penyebabnya lantaran ayam tidak makan maka segera berikan pakan. Jika terpaksa melaksanakan tindakan pemuasaan (pakan) sebaiknya tidak terlalu usang (+4-6 jam) dan menghindari santunan air minum berlebih ketika pemuasaan. Air minum yang berlebih akan mempercepat pengosongan jalan masuk pencernaan sehingga mempercepat pergesekan permukaan usus. Hal ini akan merangsang dikeluarkannya cairan empedu dan menimbulkan feses berwarna hijau (www.mb.gov.au). Segera sehabis ayam dipuasakan berikan air minum ditambah gula dan multivitamin serta berikan pakan untuk memulihkan kondisi badan dan mengisi jalan masuk pencernaan yang kosong. Disarankan di ketika tersebut, diberikan pakan yang berbentuk mash atau serbuk biar lebih gampang dicerna oleh jalan masuk pencernaan.
Jika kasus berak hijau yang disebabkan oleh virus, ayam yang terinfeksi ND atau AI tidak sanggup diobati. Yang sanggup dilakukan yaitu melaksanakan tindakan revaksinasi darurat terhadap ayam sehat. Jika ayam terserang kolera, lakukan pengobatan memakai antibiotik yang sudah banyak beredar dipasaran/ poultryshop. Sedangkan untuk kasus “malaria like”, ayam sanggup diberikan obat malaria unggas melalui air minum. Berikan obat sesuai hukum pakai dan takaran biar hasil lebih maksimal.
Lebih penting dari semua itu yaitu memperketat biosekuriti termasuk administrasi pemeliharaan dan pembasmian vektor (pembawa penyakit). Salah satunya yaitu membersihkan feses secara rutin. Tindakan ini akan menghilangkan kawasan berkembang biak vektor penyakit. Selain itu, tindakan tersebut sanggup berfungsi sebagai kontrol terhadap kondisi ayam melalui fesesnya lantaran semakin cepat tanda-tanda feses hijau ditemukan semakin cepat penanganannya. Lakukan juga pembasmian serangga di sekitar peternakan dengan antiparasit mirip ralat/ superjoss. Selain itu, sebaiknya ayam selalu diberikan BioVita dan BioImmune yang merupakan supplemen yang meningktakan kesehatan dan produktifitas unggas

0 Response to "Penyakit Berak Hijau Yang Membandel"

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel