Menentukan Letak Perkandangan Ternak

PERKANDANGAN TERNAK

Kandang sebagai tempat tinggal ternak sepanjang waktu harus diperhatikan oleh peternak. Peternak harus sadar bahwa kehidupan ternak sepenuhnya berada dibawah pengawasan manusia, dan segala kebutuhan hidup mereka juga dibawah pengaturan dan tanggung jawab peternak itu sendiri. Perlindungan terhadap lingkungan yang mereka hadapi menyerupai terik matahari, hujan, angin ribut dan sebagainya yang menimpa ternak harus menjadi anutan peternak. 

Bangunan sangkar sebagai salah satu faktor lingkungan hidup ternak harus bisa menunjukkan jaminan hidup yang sehat dan nyaman, sesuai dengan tuntutan hidup mereka. Kaprikornus bangunan sangkar diupayakan pertama-tama ialah untuk melindungi ternak dari gangguan kuar yang merugikan, baik terhadap sengatan terik matahari, kedinginan, kehujanan, tiupan angin ribut dan lain-lain. 

Selain itu, sangkar yang dibangun harus bisa menunjang peternak, baik dalam segi hemat maupun segi kemudahan dalam pelayanan. Dengan demikian dibutuhkan bahwa dengan adanya bangunan sangkar ini ternak tidak berkeliaran di sembarang tempat dan kotorannyapun sanggup dimanfaatkan seefisien mungkin.

Fungsi sangkar dalam perjuangan peternakan pada umumnya ialah :

1. Untuk menghindari ternak terhadap lingkungan yang merugikan dari angin kencang, air hujan dan terik matahari

2. Untuk mempertahankan kehangatan di dalam sangkar pada waktu malam hari atau pada waktu cuaca dingin

3. Mempermudah tatalaksana

4. Mempermudah pengawasan dalam penggunaan pakan


5. Mempermudah pengawasan terhadap gangguan keamanan menyerupai prdator dan pencurian

Suatu bangunan sangkar untuk keperluan ternak dan dalam tipe apapun haruslah sanggup memenuhi kebutuhan struktural yang memadai sesuai dengan peruntukannya, disamping adanya kebutuhan arsitektural.

Kebutuhan struktural dari sebuah sangkar ialah sebagai berikut :
Keamanan (safety); sangkar dibentuk sesuai dengan jumlah ternak yang dipelihara, tanpa menjadikan adanya ancaman terhadap peternak maupun ternak yang dipelihara
Keawetan (durability); sangkar yang dibentuk harus tahan usang terhadap gangguan lingkungan yang merusakkan.
Pelayanan (service ability); sangkar harus bisa menampung bahan-bahan dan melayani aktivitas yang telah direncanakan.

Menurut Direktorat Bina Produksi Dirjen Peternakan (1991), standar pembuatan sangkar harus berdasarkan ketentuan sebagai berikut :

a. Tidak berdekatan dengan kemudahan umum menyerupai masjid, sekolah, puskesmas

b. Perlu mendapat persetujuan tetangga

c. Letak sangkar terpisah, di belakang rumah

d. Drainase baik, tersedia cukup air

e. Ketinggian lantai 20 cm hingga 30 cm dari tanah sekitar

f. Memungkinkan ekspansi hingga sejumlah pemilikan lima ekor.

Dalam pembuatan kandang, faktor lingkungan hendaknya memperoleh perhatian utama. Adapun faktor lingkungan yang dimaksud ialah :

1. Lingkungan fisik menyerupai cahaya. Bunyi dll.

2. lingkungan sosial menyerupai populasi ternak tiap kandang/pen, tingkah laris binatang beserta ciri-ciri khususnya, rumah penduduk dll

3. lingkungan ternak menyerupai suhu udara, kelembaban, angin, radiasi matahari dll

Lokasi untuk mendirikan bangunan sangkar harus amemenuhi persyaratan –
persyaratan sebagai berikut :

1. Memenuhi persyaratan peraturan pemerintah atau peraturan kawasan setempat

2. Terdapat sumber air

3. Praktis mencapai kawasan pemasaran dan erat dengan tenaga kerja

4. Mendukung iklim kikro ternak menyerupai suhu dan kelembaban

5. Kemiringan tanah yang ideal 2o-6o

6. Jarak dari pemukiman penduduk cukup jauh (minimal 250 m untuk sapi potong)

7. Drainase di sekitar sangkar cukup baik

Ditinjau dari segi teknis dan hemat dalam pembuatan kandang, ketika menentukan bahan-bahan bangunan yang digunakan, perlu dipertimbangkan hal-hal :

1. Harus dipilih materi bangunan yang kekal dan kuat

2. Harus banyak terdapat di lokasi perjuangan peternakan, sehingga harganya murah

3. Bahan bangunan harus gampang dikerjakan, tidak membahayakan ternaknya maupun peternak

4. Setelah dibuat, materi bangunan tersebut gampang dibersihkan, tahan air dan gampang disucihamakan

Persyaratan yangharus dipenuhi untuk mendirikan bangunan sangkar antara lain :
Dekat dengan sumber air
Tidak menunjukkan dampak atau efek yang mengganggu lingkungan
Adanya sarana transportasi yang baik
Menimbulkan situasi yang menyenangkan baik terhadap peternak maupun ternakya sendiri
Mempunyai nilai ekonomis
Mempunyai syarat sanitasi (cukup sinar matahari, ventilasi yang baik, drainase, bentuk sangkar dsb)

Pada dasarnya sanitasi mencakup :
Usaha penjagaan kesehatan ternak
Usaha kebersihan sangkar dan lingkungan sekitar
Usaha pengawasan terhadap insan yang mungkin atau selalu berafiliasi dengan ternaknya

Diupayakan biar sinar matahari pagi sanggup masuk ke dalam kandang, alasannya ialah sinar matahari pagi mengandung lebih banyak sinar ultra violet yang berfungsi sebagai desinfektan dan membantu pembentukan vitamin D.

Ventilasi berkhasiat untuk mengluarkan udara kotor dalam sangkar dan menggantikannya dengan udara segar dari luar. Tujuan utama dibuatnya ventilasi ialah untuk menghilangkan kelebihan kelembaban dan bau-bauan yang busuk. Dengan ventilasi yang baik, temperatur sangkar akan dijaga seminimal mungkin. Ventilasi sangkar harus dibentuk dan diatur sesuai dengan tempat dan kebutuhan ternak (Blakely dan Bade, 1991).

Kebutuhan ventilasi di dataran rendah lebih besar dan lebih banyak dibanding dataran tinggi atau pegunungan, lantaran di dataran rendah umumnya udara lebih panas dibanding di dataran tinggi atau pegunungan.

Usaha kebersihan sangkar dan lingkungan sekitarnya diantaranya ialah dengan menciptakan sangkar yang khusus untuk mengisolasi ternak yang sakit atau dianggap sakit (kandang isolasi) dan untuk sempurnanya dilengkapi dengan kolam dipping bagi perusahaan peternakan yang berskala besar.

Pemeliharaan dan kebersihan sangkar memiliki peranan penting dalam menunjang keberhasilan perjuangan peternakan, oleh lantaran itu perlu adanya penanganan dan pemeliharaan yang baik (Minish dan Fox, 1979). Salah satu faktor penting dalam pemeliharaan ialah kebersihan sangkar dan perlengkapannya, maupun kebersihan ternaknya sendiri.

Saluran air yang ada dalam sangkar juga merupakan jalan masuk pembuangan kotoran, sanggup dialirkan ke kebun rumput tempat pembuangan kotoran yang telah dibuat/dipersiapkan. Tempat pembuangan kotoran sanggup berbentuk kolam atau kolam yang tertutup atau terbuka. Pembuangan kotoran ke sungai sebaiknya dihindarkan.

Salah stu faktor untuk menjaga biar suasana dalam sangkar pada siang hari tidak terlalu panas sanggup dilakukan dengan memberi naungan di sekitar kandang. Naungan sanggup dibentuk dari pohon bambu, palem dan pohon rinang lainnnya. Tempat berteduh atau naungan yang dibentuk dari pohon–pohon rindang akan lebih efektif jika dibandingkan dengan naungan yang dibentuk dari besi maupun bambu (Sihombing, 1997).

0 Response to "Menentukan Letak Perkandangan Ternak"

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel