Penyakit Toxoplasmosis
PENYEBAB
Gejala Klinis,
Toxoplasmosis disebabkan oleh Toxoplasma gondii (1)
Morfologi
Ookista, terbentuk hanya didalam sel epitel villi usus halus kucing dan felidae lainnya. Ookista keluar bersama tinja dalam keadaan belum bersporulasi berbentuk bundar, sehabis bersporulasi bentuknya akan agak bulat (subspherical) berukuran 11 – 14 X 9 – 11 (rata-rata 12,5 – 11 mikron) tanpa mikrofil, residuum atau butir folar dan berisi 2 sporokista elipsoid berukuran kira-kira 8,5 X 6 mikron tanpa suatu benda stidea dengan residuum.
Sporozoit berukuran kira-kira 8 X 2 mikron (2)
Hospes Definitif,
Hanya anggota famili karnivora Felidae (kucing, jaguar, singa dan mungkin cheetah (2)
Hospes intermedier
Mula-mula ditemukan menginfeksi Rodensia (Ctenodactylus gundi) di Afrika Utara. Sejak ketika itu hingga ketika ini dari hasil penelitian telah diketahui lebih dari 200 mamalia dan burung terinfeksi oleh protozoa ini (2)
PREDILEKSI
Beberapa tipe Ganon (mikrogametosit dan makrogametosit) stadium seksual hanya ditemukan didalam sel-sel epitel villi usus halus kucing dan felidae lainnya. Merozoit sudah ditemukan didalam banyak tipe sel termasuk didalam neuron, mikroglia, endotel, parenkim hati, epitel paru-paru, kelenjar, jantung, otot rangka, selaput fetal dan sel-sel darah putih. Pada bisul akut, merozoit sanggup ditemukan bebas didalam darah dan eksudat peritoneal (2)
CARA PENULARAN dan SIKLUS HIDUP
Isidentil terkena bisul lantaran tertelannya ookista bersporulasi atau daging binatang terinfeksi (mengandung kista Bradizoit) atau memperoleh bisul melalui plasenta.
Bilamana ookista bersporulasi ditelan oleh binatang peka, lantaran enzim percernaan ookista dan sporokista tercerna sehingga terbebaslah sporozoit, selanjutnya melalui peredaran darah dan limfe sporozoit masuk ke dalam sel. Didalam sel sporozoit berkembang dengan penguncupan (endodyogeni) sehingga terbentuk merozoit yang lebih dikenal dengan takizoi, (sering ditemukan didalam sel darah putih (lekosit), eksudat peritoneum, tetapi juga ditemukan didalam hati, paru-paru dan submukosa), inovasi ini membuktikan toxoplasmosis akut (2)
Takizoit yang terbentuk dengan jumlah berlipat mengakibatkan sel akan pecah, takizoit kemudian memasuki sel yang lain. Perkembangan Takizoit secara penguncupan (endodyogeni) berlangsung terus beberapa kali, hingga kesannya takizoit memasuki sel lain, kemudian melindungi dirinya dengan menciptakan dinding disekitarnya sehingga terbentuklah kista bradizoit. Bradyzoit sanggup hidup didalam sel selama bertahun-tahun (menandakan bisul kronis) dan ini merupakan selesai dari siklus hidup pada hospes isidentil, kecuali pada kucing dan felidae lainnya (2)
Gejala Klinis,
Pada insan yang biasa ditemukan adalah tipe congenital yang ditemukan pada belum dewasa bayi yang bercirikan : ensefalitis, ruam (rash), ikterus, hepatomegali, juga biasanya ada hubungannya dengan korioretinitis, hidrosefalus dan mikrosefali (2)
Pada insan yang terinfeksi Toxoplasmosis dapatan , yaitu bukan lantaran congenital gejalanya sanggup dibedakan menjadi 4 tipe :
1. tipe pertama, limpadenopati, demam atau tidak demam, kelenjar limfe membesar, tenggorokan sering kali sakit, rasa tidak lezat badan. Setelah sembuh, kelelahan sanggup bertahan beberapa waktu dan kelenjar limfe tetap membesar selama berbulan-bulan (2)
2. tipe kedua serupa typus, bersifat exanthema, pneumonia yang tidak khas (atypical), myocarditis dan meningoensefalitis dan kesudahannya sering kali diakhirir dengan kematian. Limfadedopati kadang kala ada atau tidak (2)
3. tipe ketiga, bentuk serebrospinal, bercirikan demam, ensefalitis, kejang-kejang delirium, limfadenopati dan pleositosis mononuclear, diakhiri dengan kematian. Tipe ini jarang (2)
4. tipe keempat, bentuk Opthalmik, bercirikan korioretinitis menahun (kasus ini mungkin lebih biasa ditemukan dari pada Toxoplasmosis neonatal (2)
PADA HEWAN, Toxoplasmosis pada binatang piaraan seakan-akan yang terjadi pada insan bisul dapatan, dan pada DOMBA sering mengakibatkan keguguran atau selesai hayat neonatal. Toxoplasmosis secara alami ditemukan pada : babi, sapi, kambing, monyet dan bahkan ayam (2)
Diagnosa,
Pemeriksaan sediaan mikroskopis, untuk menemukan ookista yang di dalam tinja kucing (1), atau takizoit didalam eksudat peritoneal atau biakan jaringan, Toxoplasma sanggup ditemukan didalam usapan dari irisan jaringan atau eksudat yang diwarnai . Uji warna masih paling memuaskan hingga ketika ini (2)
Uji Serologi : memakai Complement Fixation Test (CFT), Uji Hemagglutinasi (HA), Uji Kulit, Uji Hemagglutinasi Latex, Fluorescent Antibody Technic (FAT), ELISA, Imunoreaksi Tinta India (India Ink Immunoreaction (IIIR) (2).
Metoda yang paling niscaya adalah dengan mengisoalsi protozoanya dengan cara menginokulasikan pada binatang percobaaan yaitu : mencit, tupai tanah (ground squirrels), tikus multimammate, hamster atau marmot (2), tetapi sebelumnya perlu dilakukan metoda digesti (*)
Pengobatan, belum diketahui obat yang berhasil memuaskan , tetapi hasil terbaik diperoleh dengan kontribusi secara simultan pyrimethamine 1 mg/kg dengan sulfonamide 60 – 120 mg/kg / hari dibagi 2 – 3 kali kontribusi selama 1-2 ahad (bekerja secara sinergik) (2)
Pencegahan dan Pengendalian,
Hindarkan makanan – minuman ternak terbebas dari ookista
Sanitasi lingkungan dan kebersihan diri : hindarkan daerah kucing membuang kotoran menjadi lembab dan bila berkebun gunakanlah sarung tangan (*)
Memasak daging hingga matang, sehingga kista akan mati
Hindarkan memberi kucing daging mentah.
0 Response to "Penyakit Toxoplasmosis"
Post a Comment