Kandungan Lemak Dan Kolesterol Daging Unggas

KANDUNGAN LEMAK DAN KOLESTEROL DAGING UNGGAS

Produk pangan asal unggas menyerupai daging unggas juga tidak lepas dari tuntutan kuditas, terutama nilai gizi yang sanggup menjamin kesehatan konsumen. Nilai gizi yang sangat besar lengan berkuasa terhadap kesehatan antara lain ialah kandungan lemak dan kolesterol daging. Bagi belum dewasa hingga usia menjelang pintar balig cukup akal lemak dan kolesterol daging tidak berakibat negatif bagi mereka lantaran pada usia tersebut merupakan usia pertumbuhan, tetapi pada usia yang lebih renta lemak dan kolesterol yang berlebihan akan menimbulkan kegemukan (obesitas) dan iuga sanggup menjadikan terjadinya penyakit artherosclerosis. Menurut Guyton (1987) kolesterol akan berbahaya apabila dalam darah melebihi batas normal, lantaran kolesterol merupakan salah satu alasannya ialah penyumbatan pembuluh darah arteri(artherosclerosis).

Dewasa ini banyak impor daging unggas hanya serpihan paha saja. Kenyataan ini menimbulkan kekuatiran konsumen, lantaran negara produsen (Amerika Serikat) mengkonsumsi daging terutama serpihan dada sedangkan serpihan paha diimport ke Indonesia. Triyantini. (1997) melaporkan bahwa pada daging ayam serpihan paha mempunyai kandungan lemak yang lebih tinggi dibanding serpihan dada. Selain itu kualitas fisik daging dada relatif lebih baik dibanding serpihan paha. Akan tetapi, hingga kini publikasi mengenai kandungan kolesterol pada serpihan dada dan paha khususnya pada unggas lokal masih sangat terbatas.

Daging ayam kampung hingga ketika ini masih merupakan daging favorit bagi konsumen, dan hingga kini produksi daging dari ayam kampung masih belum sanggup memenuhi seruan konsumen. Salah satu alternatif untuk meningkatkan produksi daging asal unggas dan penganekaragaman daging ialah dengan pemanfaatan unggas lokal termasuk itik jantan dan entok. Konsumen daging unggas terutama di Indonesia belum memasyarakat untuk mengkonsumsi daging yang berasal dari unggas selain ayam, contohnya daging itik dan entok. Oleh lantaran itu dibutuhkan isu mengenai kandungan gizi terutama lemak dan kolesterol dari banyak sekali daging unggas biar konsumen mempunyai pilihan yang lebih beragarn.

Kandungan lemak dan kolesterol daging pada unggas disamping adanya

variasi pada tiap-tiap serpihan karkasnya juga sangat dipengaruhi oleh bangsa unggas itu sendiri selain manajetnen pemeliharaan yang dilakukan oleh peternak, pemeliharaan unggas lokal hingga kini banyak dilakukan secara ekstensif atau tradisional

Share this post