Sifat-Sifat Penting Desinfektan Dan Antiseptika

Sifat-sifat Penting Desinfektan Dan Antiseptika 

Beberapa sifat-sifat penting antiseptika dan desinfektan, antara lain : 


  • Harus mempunyai sifat antibakterial yang luas. 
  • Tidak mengiritasi jaringan binatang atau manusia. 
  • Memiliki sifat racun yang rendah, tidak berbahaya bagi insan maupun ternak. 
  • Memiliki daya tembus yang tinggi. 
  • Tetap aktif meskipun terdapat cairan tubuh, darah, jerawat dan jaringan yang mati. 
  • Tidak mengganggu proses kesembuhan. 
  • Tidak merusak alat-alat operasi, lantai sangkar dan dinding. 
  • Tidak menjadikan warna yang mengganggu pada jaringan yang dioperasi. 
  • Harga murah, alasannya ialah biasanya diharapkan dalam jumlah yang besar. 

Desinfektan, selain mempunyai sifat-sifat tersebut di atas, maka harus mempunyai juga sifat-sifat berikut : 
Mampu menembus rongga-rongga, liang-liang, maupun lapisan jaringan organik, sehingga mempunyai imbas mematikan mikroorganisme yang lebih tinggi. 
Harus sanggup dicampur dengan air, alasannya ialah air merupakan pelarut yang universal dan dengan senyawa-senyawa lain yang digunakan untuk desinfeksi. 
Harus mempunyai stabilitas dalam jangka waktu yang panjang. 
Efektif pada banyak sekali temperatur. Walaupun desinfektan daya kerjanya akan lebih baik pada temperatur tinggi, namun desinfektan yang elok ialah desinfektan yang daya kerjanya tidak menurun kalau temperaturnya menurun. Pada umumnya desinfektan bekerja baik pada temperatur di atas 650F. Klorin dan Iodifor sebagai desinfektan bekerja baik tidak lebih dari 1100F. 

Pada perjuangan peternakan, desinfektan digunakan untuk mencegah ataupun mengendalikan penyakit infeksi. Desinfeksi terhadap kandang, bangunan-bangunan dan alat-alat peternakan sanggup mencegah timbulnya penyakit menular. Pada dikala bedah bangkai dan penguburan binatang mati alasannya ialah penyakit menular, desinfektan juga banyak digunakan guna mencegah penularan penyakit Pada peternakan sapi perah, antiseptika digunakan untuk mencegah penyakit radang ambing atau mastitis. Larutan antiseptika juga digunakan untuk mencuci alat-alat yang berafiliasi dengan proses pengolahan susu, contohnya kaleng susu, botol, ember, tangki dan sebagainya.

Diperlukan pertimbangan konsentrasi dan waktu kontak desinfektan yang cukup, sehingga penggunaan desinfektan menjadi aman, efisien dan efektif. Penggunaan konsentrasi yang terlalu tinggi dan kontak waktu yang terlalu usang menimbulkan desinfektan menjadi tidak praktis, mahal, memperabukan kulit dan berbahaya bagi ternak. Perlu dipertimbangkan pula aktivitasnya dalam melawan bakteri, virus, fungi dan protozoa, contohnya 4% asam asetat sanggup membunuh virus PMK, namun tidak membunuh Mycobacterium paratuberculosis, yang merupakan penyebab John Disease. Label produk harus dicek tanggal kadaluwarsanya, alasannya ialah penggunaan desinfektan yang kadaluwarsa menyababkan tidak efektif lagi untuk mendesinfeksi. Waktu kontak kebanyakan desinfektan berkisar antara 20 menit hingga dengan 30 menit.

0 Response to "Sifat-Sifat Penting Desinfektan Dan Antiseptika"

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel