Pertambahan Berat Tubuh Ayam Broiler

Pertambahan Berat Badan Ayam Broiler

Pertumbuhan murni berdasarkan Anggorodi (1985) yaitu pertambahan dalam bentuk dan bobot jaringan-jaringan tubuh ibarat urat daging, tulang, jantung, otak, dan semua jaringan tubuh lainnya (kecuali lemak). Kemampuan ternak mengubah zat-zat nutrisi ditunjukkan dengan pertambahan bobot badan. Pertambahan bobot tubuh merupakan salah satu kriteria yang dipakai untuk mengukur pertumbuhan.

Pertambahan bobot tubuh diperoleh melalui pengukuran kenaikan bobot tubuh dengan melaksanakan penimbangan berulang-ulang dalam waktu tiap hari, tiap ahad atau tiap bulan (Tillman dkk., 1991). Kecepatan pertumbuhan mempunyai variasi yang cukup besar, keadaan ini bergantung pada tipe ayam, jenis kelamin, galur, tata laksana, temperatur lingkungan, daerah ayam tersebut dipelihara serta kualitas, dan kuantitas makanan (Anggorodi, 1980). 

Pada masa pertumbuhan, ayam harus memperoleh makanan yang banyak mengandung protein, zat ini berfungsi sebagai pembangun, pengganti sel yang rusak dan berkhasiat untuk pembentukan telur. Kebutuhan protein perhari ayam sedang bertumbuh dibagi menjadi tiga bentuk kebutuhan yaitu protein yang diharapkan untuk pertumbuhan jaringan, protein untuk hidup pokok dan protein untuk pertumbuhan bulu (Wahju, 2004).

Keseimbangan zat-zat nutrisi, terutama imbangan energi dan protein penting alasannya yaitu kasatmata mempengaruhi pertumbuhan. Pada umumnya semua ternak unggas, khususnya ayam broiler termasuk golongan yang mempunyai pertumbuhan cepat. Pertumbuhan ayam pedaging sengat cepat dan pertumbuhan dimulai semenjak menetas hingga umur 8 minggu, sehabis itu kecepatan pertumbuhan akan menurun (Scott dkk., 1982).

Anggorodi (1985) menjelaskan bahwa pertumbuhan berlangsung secara perlahan-lahan pada awalnya, kemudian cepat dan pada tahap terakhir perlahan-lahan kembali dan kemudian berhenti sama sekali. Dijelaskan lebih lanjut dalam beberapa faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ayam broiler antara lain faktor nutrisi yang mencakup energi, protein, vitamin, mineral dan kalsium. Pertumbuhan ayam broiler dipengaruhi oleh faktor genetik, dimana masing-masing ternak mempunyai kemampuan tumbuh yang berbeda-beda (Suprijatna dkk., 2005). Menurut Tillman dkk., (1991) pertumbuhan sanggup dilihat pada kenaikan bobot tubuh yang diperoleh dengan cara menimbang ayam broiler secara harian, mingguan ataupun berdasarkan periode waktu tertentu. Pertumbuhan akrab kaitannya dengan konsumsi ransum yang mencerminkan pula gizinya, sehingga untuk mencapai pertumbuhan yang optimal diharapkan sejumlah zat-zat makanan yang bermutu, baik dari segi kualitas maupun kuantitas.

0 Response to "Pertambahan Berat Tubuh Ayam Broiler"

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel