Bahan Baku Pakan Sebagai Sumber Protein Hewani

Bahan baku pakan sebagai sumber protein hewani antara lain:

Tepung ikan
Oleh lantaran ikan merupakan materi pangan insan sebagai sumber protein, maka penggunaanya untuk pakan ternak sangat kompetitif. Kualitas tepung ikan sangat bervariasi tergantung dari jenis ikannya. Tepung ikan yang baik merupakan sumber protein yang baik.

Tepung ikan merupakan salah satu sumber protein terbaik, mengingat kandungan asam amino esensialnya sangat menunjang. Namun harga per satuan beratnya relatif mahal sehingga materi baku ini hanya digunakan sebesar 5– 12% terhadap total komposisi. Bahan baku ikan yang sanggup dibentuk tepung ikan sangat beragam. Karena itu, kandungan proteinnya sangat tergantung pada jenis ikan yang digunakan. Umumnya ikan maritim akan lebih baik dibandingkan dengan ikan darat bila digunakan untuk menciptakan tepung ikan ini.

Di pasaran banyak tersedia tepung ikan dengan banyak sekali kualitas dan harga. Tepung ikan impor biasnya berkualitas lebih baik daripada tepung ikan lokal. Keadaan ini desebabkan kualitas ikan yang digunakan lebih baik dan proses pengolannya sempurna. Mengenai harga, kita harus menghitung harga relatif atau harga per unit protein lantaran sanggup jadi harga absolutnya atau harga per kilogramnya tinggi, tetapi bila dibandingkan dengan kandungan protein di dalamnya justru sanggup lebih murah. 

Karena itu, sebelum menentukan tepung ikan yang akan digunakan, terlebih dahulu tepung itu harus di tes di laboratorium untuk mengetahui kandungan nutrisinya. Ketika membeli tepung ikan harus berhati-hati lantaran banyak terjadi pemalsuan. Tepung ikan bila di uji di lab dengan memakai analisis proksimat diketahui nilai proteinnya tinggi. Namun bergotong-royong protein yang tinggi tersebut didapat pengoplosan pupuk urea yang kita ketahui banyak mengandung nitrogen. Dalam analisis proksimat, nilai protein diketahui dengan mendapat kandungan nitrogennya.

Tepung darah
Darah yang akan dijadikan tepung sanggup diperoleh di daerah penjagalan atau pemotongan binatang ruminansia menyerupai sapi. Proses pengumpulan darah harus dilakukan secara bersih atau bersih, dihentikan tercampur dengan kotoran. Langkah selanjutnya sama dengan proses pembuatan tepung bulu unggas, yaitu perebusan dalam wajan tertutup dan diberi tekanan tinggi, kemudian ditiriskan, diiris-iris tipis dan dikeringkan. Setelah kering irisan darah digiling menjadi tepung.

Bahan pakan ini merupakan materi sisa industri pemotongan hewan. Tepung darah mengandung protein dalam jumlah tinggi (± 80%), tetapi kandungan asam aminonya sangat tidak seimbang. Oleh lantaran itu, disamping palatabilitasnya rendah, tepung darah hanya sanggup digunakan 2 - 5% dalam ransum.

Tepung Daging Tulang (Meat Bone Meal)
Merupakan hasil sisa industri pemotongan hewan. Kandungan nutrisinya sangat bervariasi tergantung jenis binatang yang dipotong dan cara pengolahannya.

Tepung Bulu Unggas
Dihasilkan dari materi sisa industri Rumah Pemotongan Ayam (RPA) atau dari ayam-ayam yang tidak sanggup dikonsumsi manusia. Karena struktur proteinnya keratin, maka bulu yang belum diproses tidak sanggup dicerna oleh ternak. Dengan proses hidrolisis, keratin dipecah dengan merusak sistin yang terdapat dalam jumlah dalam protein, sehingga protein lebih sanggup gampang larut.

Bahan pakan ini sanggup digunakan dalam ransum ayam semua umur, tetapi lantaran kandungan Ca dan P tinggi, maka penggunaannya perlu dibatasi. Tepung bulu unggas sanggup digunakan sebagai materi baku pakan. Namun, untuk menciptakan tepung bulu unggas ini dibutuhkan proses lebih lanjut. Bulu unggas dibersihkan, kemudian dihidrolisis atau dimasak dengan suhu tinggi dan tekanan 3 atm. Setelah itu, dikembalikan ke tekana normal 1 atm, ditiriskan, dan dikeringkan, dengan suhu kurang dari 700C, kemudian digiling halus. 

Kandungan proteinnya memang sangat tinggi, sekitar 85%. Namun unggas mempunyai keterbatasan untuk menyerap protein tersebut., sehingga akan banyak penggalan yang terbuang melalui kotoran. Selain itu, kandungan asam aminonya relatif rendah, sehingga penggunaannya dalam pakan sebaiknya tidak lebih dari 2%. Bahkan untuk pakan anak unggas atau pakan starter tidak dianjurkan memakai materi baku ini.

Tepung jerohan ayam
Tepung jeroan ayam merupakan sumber protein dan asam amino yang baik bagi ayam. Juga mengandung energi yang tinggi lantaran adanya lemak dalam jeroan.

Tepung keong mas
Tepung keong mas mempunyai kandungan protein cukup tinggi, sekitar 52%. Jika memungkinkan untuk menciptakan tepung keong mas atau bahkan membudidayakan keong mas khusus untuk tepung, tentu akan sangat baik. Alasannya, proses reproduksi keong mas berjalan cepat dan proses pembuatan tepung keong mas relatif mudah.

Keong mas dicuci dengan menambahkan garam untuk menghilangkan lendir dan kotoran, kemudian dilakukan perebusan dalam air mendidih. Setelah itu cangkangnya dibuka, dicuci lagi, ditiriskan, dan diris-iris tipis. Irisan daging keong mas dijemur sampai kering dan digiling menjadi tepung. Sebelum memakai tepung keong mas produksi sendiri ditiriskan, ditiriskan, ditiriskan,untuk materi baku pakan, sebaiknya dilakukan uji laboratorium untuk mengetahui kandungan nutrisinya secara pasti.

 Tepung limbah pengolahan udang
Bagian tubuh pengolahan udang yang dibuang oleh industri pengolahan udang sanggup dimanfaatkan sebagai materi baku pakan. Bagian yang biasanya dibuang mencakup kulit dan kepala. Limbah ini direbus, dikeringkan, lalui digiling menjadi tepung. Kandungan protein kasarnya sekitar 35 – 45%. Artinya, kualitas tepung limbah udang ini sangat tergantung pada penggalan tubuh udang yang menjadi limbah dan jenis udang yang digunakan.

Tepung limbah pengolahan ikan
Di industri pengolahan ikan, baik untuk pembuatan masakan setengah jadi, banyak penggalan ikan yang tidak termanfaatkan. Bagian ikan yang sering tidak dimanfaatkan ialah kepala dan daging yang masih menempel di tulang ikan. Jika di sekitar lokasi pembuatan pakan terdapat industri pengolahan ikan, limbahnya sangat baik digunakan sebagai materi baku pakan.

Tepung limbah pengolahan kodok
Cukup banyak limbah yang dihasilkan dari pengolahan kodok, lantaran yang dimanfaatkan hanya paha yang telah dibuang kulitnya. Bagian-bagian lainnya, menyerupai kepala, badan, dan kulit belum dimanfaatkan. Untuk menggunakannya sebagai materi baku pakan, limbah ini cukup direbus, dikeringkan, dan digiling menjadi tepung. Untuk mendapat info kandungan nutrisinya uji di laboratorium perlu dilakukan.

0 Response to "Bahan Baku Pakan Sebagai Sumber Protein Hewani"

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel