Penentuan Spesifikasi Materi Baku Pakan Ternak Unggas

Penentuan Spesifikasi Bahan Baku Pakan Ternak Unggas

Untuk sanggup memilih spesifikasi materi baku pakan ternak unggas yang akan dipakai perlu memahami perihal persyaratan materi baku pakan ternak unggas serta mengenal jenis-jenis materi baku pakan ternak unggas dan karakteristiknya.

a) Persyaratan Bahan Baku Pakan Ternak Unggas
Bahan baku pakan yang biasa dipakai untuk menciptakan pakan kebanyakan berasal dari hasil pertanian, hasil samping dan limbah industri pertanian. Ada juga yang berasal dari hasil samping dan limbah produk hewani dan perikanan. Bahan pakan tersebut tidak serta merta sanggup dipakai dalam pembuatan pakan. Untuk menjamin kelangsungan produksi pakan ternak unggas, perlu dipilih materi pakan yang memenuhi kriteria kelayakan sebagai materi baku pakan. Beberapa kriteria tersebut sebagai berikut :

Tidak bersaing penggunaannya dengan materi makanan/bahan pangan manusia.
Persyaratan ini dimaksudkan supaya tidak terjadi tarik menarik kepentingan antara kebutuhan pangan insan dengan pakan ternak. Sesungguhnya antara pakan ternak unggas dengan pangan insan memiliki banyak kemiripan, hanya cara pemanfaatannya yang berbeda. Sebagai contoh, singkong dan produknya. Sampai dikala ini singkong biasa dikonsumsi manusia, sementara itu

singkong juga sangat baik untuk pakan ternak yaitu sebagai sumber energi. Dengan alasan ekonomis, penggunaan singkong untuk pakan ternak perlu dipertimbangkan atau perlu seni administrasi pemanfaatan limbah industri pati singkong (onggok) atau kulitnya. Seperti halnya pada pembuatan pellet dengan memakai perekat dari tepung gaplek. Demikian pula pada beras dan produknya. Oleh alasannya yaitu beras merupakan kebutuhan pokok manusia, untuk pakan ternak cukup dipakai limbahnya saja, menyerupai menir, bekatul, dan dedak.

 Mudah diperoleh
Sedapat mungkin materi baku pakan yang akan dipakai merupakan jenis-jenis materi baku pakan yang gampang diperoleh dan tersedia di lingkungan sekitar. Dengan memanfaatkan materi baku pakan yang tersedia di lingkungan sekitar, maka akan mempermudah dalam pengadaannya serta sanggup dibutuhkan diperoleh materi baku pakan yang relatif lebih murah/ekonomis.

Tersedia secara terus-menerus/kontinyu dalam jumlah yang memadai.
Ketersediaan yang selalu terjamin dalam jumlah yang memadai akan memperlihatkan kepastian bahwa kualitas pakan akan tetap terjamin, dengan materi baku yang tersedia tanpa harus mengubah-ubah formula yang sudah ada. Hal ini alasannya yaitu jikalau sering mengubah formula akan menyebabkan ternak unggas harus mengikuti keadaan terlebih dahulu dengan jenis atau pakan yang baru, menyebabkan ternak unggas menjadi stres.

 Harga materi baku murah.
Atas dasar pertimbangan efisiensi, maka penggunaan materi baku pakan perlu mempertimbangkan harga materi baku pakan tersebut. Menilai harga materi baku bekerjsama bukan dari harga mutlaknya atau harga per satuan berat, melainkan harus dilihat dari segi manfaatnya, yakni kandungan nutrisi yang terkandung di dalamnya. Contonya tepung ikan, yang ternyata merupakan sumber protein hewani terbaik jikalau dilihat kandungan asam amino dan nutrisi lainnya. Harga pakan biasanya terkait dengan kandungan nutrisinya. Semakin tinggi kandungan nutrisi materi pakan biasanya semakin tinggi pula harganya. Sebagai referensi :
Misal harga tepung ikan Rp 10.000,- per kg dengan kandungan protein 60%.
Misal harga bungkil kedelai Rp 6.500,- per kg dengan kandungan protein 44%
Jika dihitung harga per gram protein, maka :
Tepung ikan = 60/100 x 1.000 gram = 600 gram.
Harga protein tepung ikan = Rp 10.000,-/ 600 gram = Rp 16,7,- / gram.
Bungkil kedelai = 44/100 x 1.000 gram = 440 gram.
Harga protein bungkil kedelai = Rp 6.500,- / 440 gram = Rp 14,8,- / gram.
Berdasarkan hasil perhitungan harga per gram protein, maka harga tepung ikan lebih tinggi dibandingkan harga bungkil kedelai.

b) Kualitas gizi materi baku pakan.
Kualitas gizi materi baku pakan merupakan aspek yang sangat penting dalam pembuatan pakan. Ternak unggas memiliki keterbatasan untuk mencerna materi pakan yang kandungan serat kasarnya tinggi. Karenanya, materi baku pakan yang memiliki serat garang tinggi akan semakin berkurang kiprahnya sebagai materi baku pakan ternak. Pemilihan materi baku pakan yang berkualitas sanggup dilakukan baik secara fisik maupun kimiawi. 

Pemilihan materi pakan sacara fisik disebut dengan pemilihan materi pakan secara organoleptik, baik secara makroskopis, maupun secara mikroskopis. Pemilihan materi pakan secara fisik tersebut mencakup bentuk dan ukuran, warna, bau, rasa dan tingkat kontaminasinya, menyerupai tercampur materi lain atau sampah, tercampur materi pakan lain, banyak kutunya, berjamur dan sebagainya. Bahan baku pakan mengandung asam amino, vitamin, mineral, dan energi yang dikandungnya sangat memilih kualitas gizi materi baku pakan tersebut.

0 Response to "Penentuan Spesifikasi Materi Baku Pakan Ternak Unggas"

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel