Jenis-Jenis Materi Baku Pakan Ternak Unggas

Jenis-jenis Bahan Baku Pakan Ternak Unggas
Bahan pakan ternak yakni materi yang sanggup dimakan, dicerna dan dipakai oleh ternak. Bahan pakan sanggup berasal dari flora dan hewan. Semua materi pakan baik yang berasal dari flora maupun binatang terdiri dari air dan materi kering. Bahan kering sanggup dibedakan menjadi materi organik dan materi anorganik. Bahan organik mencakup karbohidrat, lemak, protein, vitamin, sedangkan materi anorganik mencakup mineral.

Pada umumnya flora menjadi sumber pakan utama bagi ternak. Dalam proses fotosintesa, flora sanggup memakai energi matahari untuk mensintesa zat masakan organik yang kompleks dari bahan-bahan sederhana menyerupai karbondioksida dalam udara dengan air dan unsur anorganik dari tanah. Bagian terbesar dari energi yang diserap flora disimpan dalam bentuk energi kimiawi yang sanggup dipakai ternak untuk kelangsungan hidupnya atau untuk kebutuhan hidup pokok dan untuk mensintesa jaringan tubuhnya.
Bahan baku pakan sanggup dikelompokkan menjadi materi baku pakan sebagai sumber energi, materi baku pakan sebagai sumber protein (nabati dan hewani), materi baku pakan sebagai sumber mineral, serta materi baku pakan tambahan dan suplemen (feed additive dan feed suplement) .
 Bahan pakan ternak yakni materi yang sanggup dimakan Jenis-jenis Bahan Baku Pakan Ternak Unggas
Jenis-jenis Bahan Baku Pakan Ternak Unggas
a) Bahan baku pakan sebagai sumber energi
Beberapa materi baku pakan sumber energi antara lain :

 Padi
Tujuan utama padi ditanam yakni untuk memenuhi kebutuhan manusia. Padi yang kualitasnya tidak memenuhi syarat untuk konsumsi manusia, sanggup dipakai untuk pakan ternak. Sebagai materi pakan ternak, padi sanggup diberikan dalam bentuk gabah atau beras. Tentu kedua bentuk tersebut mempunyai nilai nutrisi yang sangat berbeda. Gabah sanggup diberikan kepada ayam semua umur, kecuali anak ayam yang masih sangat muda. Gabah mengandung 40% serat bernafsu dan 11-18% silika yang merupakan 25% dari berat gabah.

 Jagung
Jagung merupakan materi pakan ternak yang baik untuk semua jenis ternak, sehingga dijuluki ”The King of Cereal”. Jagung mempunyai beberapa kelebihan antara lain kaya BETN (Bahan Ekstrak Tanpa Nitrogen) yang hampir seluruhnya pati dan kandungan lemak tinggi. Pada jagung kuning kaya akan pro vitamin A, thiamin, sistin dan mengandung pigmen kuning atau cryptozanthin yang sangat berkhasiat untuk memberi warna kuning telur, kaki dan kulit broiler. Kekurangan yang ada pada jagung yakni defisiensi asam amino lisin dan triptophan serta miskin mineral Ca.

Kandungan protein, asam amino, dan energi jagung sangat bervariasi tergantung dimana dan dalam kondisi bagaimana jagung ditanam. Protein dalam jagung bervariasi 7 – 12%. Jagung sebaiknya digiling bernafsu sebelum diberikan kepada ternak. Penggilingan dilakukan sesaat sebelum proses pencampuran pakan untuk menghindari terjadinya proses ketengikan dalam penyimpanan lantaran jagung yang sudah digiling lebih gampang tengik daripada jagung yang masih utuh.

Ada 3 jenis jagung, yaitu jagung kuning, jagung merah, dan jagung putih. Pada umumnya jagung kuning yang biasa dipakai sebagai materi baku pakan. Alasannya kandungan nutrisi jagung kuning relatif lebih baik dibandingkan dengan kedua jenis jagung lainnya. Selain itu, ketersediaan jagung kuning relatif memadai lantaran petani di Indonesia banyak yang menanamnya. Meskipun demikian, fluktuasi banyak yang menanamnya. Meskipun demikian, fluktuasi harga yang cukup tajam menjadi salah satu titik lemah dari materi baku pakan ini. Keadaan ini disebabkan jagung kuning masih dipakai insan sebagai materi masakan dan angka produksinya masih rendah dan tidak stabil.

Angka produksi yang masih rendah dan tidak stabil ini bekerjsama lebih disebbkan oleh faktor teknis, yaitu keterbatasan lahan penanaman jagung dan masih banyak petani yang produksinya di bawah rata-rata bibit jagung hibrida. Melihat kandungan energi matabolisme yang tinggi, yaitu sebesar 3.360 kkal/kg jagung sering dimanfaatkan sebagai salah satu materi baku penghasil energi. Dalam pakan ternak unggas, jagung merupakan komposisi materi utama, sekitar 50% dari total komposisi pakan.

 Sorghum
Diantara materi pakan butir-butiran, sorghum merupakan materi pakan yang mempunyai kandungan protein sangat bervariasi 8 – 16% dan mempunyai kandungan energi terbesar. Salah satu hambatan penggunaan sorghum yakni harganya yang mahal lantaran di Indonesia tidak banyak ditanam. Beberapa kekurangan sorghum yakni :
@ Mengandung zat anti nutrisi tanin yang mempunyai sifat racun, sedikit larut dalam air, sangat larut dalam aseton dan alkohol.
@Tidak mengandung karoten dan pro vitamin A.
@ Kandungan pigmen xanthophyl sangat rendah.
@ Defisiensi asam amino methionin, lisin dan arginin.

 Barley
Barley biasanya ditanam untuk tujuan industri minuman (bier). Barley yang tidak memenuhi standar untuk pembuatan bier, dipakai untuk pakan ternak. Kandungan protein tidak bervariasi 8,0 – 15,5% dibandingkan dengan materi pakan lainnya; barley tergolong materi pakan dengan kandungan nutrisi terendah.

 Gandum
Kandungan protein gandum sangat bervariasi antara lain tergantung dari jenis dan kawasan pemanasan berkisar 7 – 22%. Gandum yang rusak sebelum dipanen lantaran imbas cuaca bijinya mengkerut.

 Dedak
Bahan pakan ternak ini merupakan produk sampingan (side product) penggilingan padi. Dedak biasanya bercampur kulit. Kandungan proteinnya sekitar 12%. Penggunaannya dalam ransum ayam, terutama untuk anak ayam terkendala oleh tingginya kandungan serat bernafsu yang mencapai 11% atau lebih. Disamping itu lantaran kandungan lemaknya juga tinggi kira-kira 13%, maka dedak gampang menjadi tengik dalam penyimpanan. Kandungan mineral Ca yang sangat rendah (0,05%) dan P yang cukup tinggi (±1,5%) menjadi faktor pembatas penggunaan untuk unggas kecil.

Memanfaatkan dedak padi sebagai materi pakan perlu memperhatikan kualitas dedak padi yang baik. Dedak harus dipilih yang mengandung kulit ari beras dan menir atau serpihan beras, tetapi tidak tercampur dengan kulit padi yang keras atau serpihan sekam. Jika dedak ini tercampur dengan kulit padi yang keras, kandungan nutrisinya akan berbeda dan serat kasarnya pun akan meningkat hingga 25%.

 Bekatul
Kandungan nutrisi bekatul tergantung dari cara pengolahan padi menjadi beras. Kandungan protein, Ca dan P hampir menyerupai dengan dedak padi, tetapi kandungan serat kasarnya jauh lebih rendah yaitu kira-kira 4%. Oleh lantaran itu bekatul sanggup dipakai dalam ransum ayam dalam jumlah lebih banyak dari pada dedak padi.

 Rice Pollard
Rice pollard yakni gabungan dari kulit, germ, bran (dedak) maupun bekatul. Kandungan lemaknya antara 14 – 18% sehingga gampang tengik dalam penyimpanan. Rice pollard sanggup dipakai dalam ransum hingga 50%. Dalam ransum ayam petelur penggunaan rice pollard hingga 42% tidak mempunyai imbas negatif pada produksi telur, bahkan terbukti meningkatkan berat telur.

 Wheat Pollard
Bahan ini merupakan hasil sisa pengolahan gandum secara basah. Kandungan protein wheat pollard sangat tinggi sekitar 60%, tetapi kandungan asam aminonya tidak seimbang. Hal ini merupakan faktor pembatas penggunaan wheat pollard dalam ransum ayam, di samping bentuknya yang sangat halus.

 Corn Gluten Meal (CGM)
Penggunaannya dalam ransum ayam disarankan 5% untuk anak ayam dan 10% untuk ayam yang sedang tumbuh.

 DDGS
DDGS (Destilled Dried Grains Soluble) merupakan materi pakan yang berasal dari limbah ekstraksi jagung yang dibentuk etanol. DDGS mangandung protein 24 – 28% dan dipakai untuk pakan ternak sebagi sumber energi.

Onggok
Onggok merupakan produk sampingan dalam proses pembuatan tepung tapioka. Onggok dipakai sebagai materi pakan ternak sumber energi.

Tepung Tapioka
Tepung tapioka berasal dari sngkong. Bahan pakan ini biasanya dipakai sebagai salah satu materi sumber energi untuk pembuatan konsentrat pada sapi.

 Tepung Gaplek
Tepung gaplek dibentuk dari ubi kayu sesudah melalui proses pengeringan dengan sinar matahari dan kemudian digiling menjadi tepung. Tepung gaplek banyak mengandung pati dan pada dikala pengukusan pati tersebut diubah menjadi zat perekat oleh uap panas. Dengan demikian, penggunaannya sangat membantu sekali dalam pembuatan pakan bentuk pellet alasannya yakni pellet yang dihasilkan akan menjadi lebih padat, keras dan tidak gampang pecah.

 Tetes (Molases)
Molases merupakan hasil ikutan dari proses penggilingan tebu untuk dijadikan gula. Molases berbentuk cairan kental, berwarna coklat kemerah-merahan. Bahan ini biasa dipakai untuk gabungan pakan sapi. Untuk pakan unggas molases biasanya dipakai dalam jumlah sedikit.

Bungkil Kelapa Sawit (Palm Kernel)
Bungkil kelapa sawit merupakan materi pakan sumber protein biasa dipakai untuk menyusun konsentrat sapi.

Kulit Kedelai
Kulit kedelai biasanya dipakai sebagai materi penyusun untuk konsentrat sapi. Kulit kedelai mengandung serat bernafsu yang tinggi dan sebagai materi pakan sumber energi.

Kulit Kopi
Kulit kopi biasanya dipakai sebagai materi penyusun untuk konsentrat sapi. Kulit kopi mengandung serat bernafsu yang tinggi dan sebagai materi pakan sumber energi.

Minyak nabati
Kebutuhan energi metabolisme yang sangat tinggi dalam pakan ayam ras pedaging mencapai 2.800 – 3.200 kkal/kg, sangat sulit tercapai jikalau hanya mengandalkan materi baku lain tanpa memakai minyak nabati. Minyak nabati mempunyai kandungan energi metabolisme sebesar 9.000 kkal/kg dan lemak sebesar 99%. ab
Dalam menyusun formula pakan ternak unggas, penggunaan minyak nabati sebagai sumber energi suplemen biasanya sekitar 3 – 6%. Pemakaian materi baku ini sanggup meningkatkan palatabilitas atau cita rasa pakan, tetapi penggunaan minyak nabati yang berlebihan akan menyebabkan pelet yang terbentuk gampang berubah kembli menjadi bentuk tepung.

 Lemak hewan
Lemak binatang yang biasa dipakai untuk pakan yakni lemak sapi yang diperoleh dari penjagalan hewan. Bahan baku ini sangat berpotensi menjadi sumber energi lantaran kandungan energi metabolismenya sangat besar, sekitar 7.700 kkal/kg. Penggunaan lemak sapi dalam pakan ayam ternyata sanggup menaikkan tingkat palatabilitas dan konsumsi pakan. Untuk pemakaian sebagai materi baku pakan, lemak ini perlu dipanaskan terlebih dahulu dalam wajan di atas api hingga mencair. Setelah cairan lemak binatang agak dingin, boleh dicampurkan dengan dedak. Campuran inilah yang kemudian dicampur dengan materi baku lainnya sesuai dengan formulasi yang telah disusun.

0 Response to "Jenis-Jenis Materi Baku Pakan Ternak Unggas"

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel