Gambaran Internal Kelenjar Susu/Ambing
Gambaran Internal Kelenjar Susu/Ambing
Ambing terdiri dari rangkaian sistem banyak sekali struktur penunjang. Struktur penunjang ini yaitu darah, limfe dan pasokan syaraf, sistem saluran untuk menyimpan dan mengangkut susu, serta unit epitel sekretori bakal alveoli. Tiap komponen ini berperan eksklusif atau tidak eksklusif terhadap sintesis susu,
Jaringan Penunjang
Kulit. Walaupun perananan kecil sebagai jaringan penunjang dan stabilisator ambing, namun kulit ini sangat besar peranan sebagai jaringan pelindung belahan dalam ambing dari luka dan bakteri.
Ligamen suspensori lateral. Ligamen suspensori lateral merupakan salah satu jaringan penunjang utama ambing. Jaringan ikat ini sangat berserabut, tidak lentur (non-elastis), dan berasal dari ekspansi otot atas dan belakang ke ambing. Ligamen suspensori lateral membesar sepanjang kedua sisi ambing dan belahan ujung jaringan masuk ke dalam ambing untuk menopang belahan dalam ambing. Ligamen suspensori lateral membesar ke belahan tengah dasar ambing dimana jaringan bergabung dengan ligamen suspensori median.
Ligamen suspensori median. Jaringan ikat ini juga merupakan jaringan penunjang utama ambing. Jaringan disusun dari jaringan lentur (elastik) yang timbul dari tengah dinding perut dan membesar di tengah ambing yang menyatukan ligamen suspensori lateral di dasar ambing. Kelenturan ligamen suspensori median mempunyai kegunaan semoga ambing sanggup membesar jikalau berisi susu.
Sistem Pembuluh Darah.
Darah yang mengandun O2 meninggalkan jantung melalui aorta dan kemudian melalui cabang-cabang arteri yang lebih kecil darah dibawa ke ambing melalui dua buah arteri : arteri pudenda externa (kanan dan kiri). Kedua arteri ini menembus dinding perut melalui canalis inguinalis masing-masing kanan dan kiri masuk ke dalam ambing. Pada ketika masuk ke dalam ambing keduanya menjelma arteria mammaria yang segera bercabang menjadi arteria mammaria cranialis dan caudalis. Kedua cabang ini bercabang-cabang lagi menjadi arteria yang lebih kecil, kemudian membentuk kapiler yang memberi darah ke sel-sel ambing.
Venula yang berasal dari kapiler-kapiler dan saling beranastomosa membentuk vena yang menampung darah dari ambing. Pada belahan atas/puncak ambing vena membentuk bulat vena. Pada kawasan ini darah meninggalkan ambing melalui tiga jalan, yaitu :
1. Jalan utama pertama tediri atas dua buah vena pudenda externa yang sejajar dengan arteria pudenda externa berjalan melalui canalis inguinalis dan karenanya menggabungkan diri dengan vena cava yang membawa darah ke jantung.
2. Jalan utama kedua terdiri atas dua buah vena yaitu : vena abdominalis atau vena mammae kanan dan kiri yang terdapat pada tepi anterior dari ambing. Kedua vena ini berjalan di sepanjang dinding ventral perut berada eksklusif di bawah kulit. Vena ini masuk ke dalam cavum thoracis pada sumber susu dan karenanya menggabungkan diri dengan vena cava anterior ke dalam jantung.
3. Jalan ketiga yaitu vena perinealis, walaupun kecil merupakan terusan ke dalam badan dari ambing melalui velvis.
Pada ketika sapi bangun sebagian besar darah kembali ke jantung melalui vena susu. Tetapi dalam keadaan sapi berbaring anutan darah yang melalui vena susu terhenti. Walaupun demikian produksi susu tidak terganggu sebab adanya jalan ketiga tersebut.
Terdapat kenaikan anutan darah ke ambing (+ 180 persen) pada beberapa hari sesudah sapi beranak. Kenaikan ini dapatlah dihubungkan dengan penurunan anutan darah uterus sesudah beranak dan ini mungkin mengambil peranan penting dalam inisiasi dari sekresi susu sebab lebih banyak bahan-bahan pembentuk susu serta hormon laktogenik yang terbawa bersama anutan darah tersebut ke dalam ambing. Tiap-tiap satu volume susu yang dibuat memerlukan 500 volume darah yang mengalir ke dalam ambing. Secara singkat dikatakan Blood flow rate merupakan determinan yang penting dalam mengatur produksi susu.
Sistem Limfatik
Limfe (getah bening) yaitu cairan kelenjar tanpa warna yang dialirkan dari rongga jaringan oleh pembuluh limfe berdinding tipis. Limfe mempunyai komposisi yang sama dengan darah kecuali limfe tidak mengandung sel darah merah. Nodula limfe ambing dan nodula limfe lainnya yang tersebar di seluruh badan penting untuk pertahanan sapi terhadap penyakit. Nodula limfe membentuk limfosit, sejenis sel darah putih yang berperan pada imunitas. Nodula juga menghilangkan basil dan benda aneh lainnya. Respon terhadap bisul mastitis, nodula meningkatkan hasil limfositnya ke dalam pembuluh limfe yang karenanya membuatkan limfosit ke dalam vena cava anterior. Limfosit kemudian dibawa ke ambing untuk memerangi infeksi.
Sistem Syaraf
Lapisan dalam ambing terdiri atas dua tipe syaraf, yaitu serabut syaraf afferent (sensoris) dan serabut syaraf efferent (para simphatis). Fungsi utama dari serabut syaraf simpatis pada ambing yaitu untuk mengontrol penyediaan darah pada ambing dan mendinnervasi otot-otot polos yang mengelilingi saluran-saluran susu dan otot-otot spinkter dari puting susu. Rangsangan pada sapi menimbulkan sistem simpatetik menghentikan hormon syaraf epineprin, yang mengecilkan pembuluh darah dan mengurangi produksi susu.
Sistem Saluran Ambing
Sistem saluran ambing terdiri atas serangkaian saluran alir yang berawal pada alveoli dan berakhir pada saluran keluar.
Puting. Puting tertutup oleh kulit tak berambut yang tidak mempunyai kelenjar keringat. Pada dasar puting terdapat saluran pengeluaran kawasan susu mengalir ke luar. Panjang saluran pengeluaran biasanya 8-12 mm dan merupakan garis dengan sel yang membentuk serangkaian lipatan serta akan menutup saluran pengeluaran selama selang pemerahan.
Sisterne Kelenjar. Sisterne puting terletak sempurna sesudah saluran pengeluaran bersatu dengan sisterne kelenjar pada dasar ambing. Sisterne kelenjar berfungsi sebagai ruang penyimpanan terbatas sebab mendapatkan tetesan dari jaringan sekretori. Umumnya sisterne kelenjar berisi 1 pint (473,18 cc) susu yang kemampuan nyatanya berbeda pada tiap-tiap sapi.
Saluran Ambing. Percabangan sisterne ambing ada 12 hingga 50 atau lebih saluran, yang kembali bercabang beberapa kali dan karenanya membentuk duktul terminal yang mengalir ke tiap alveolus.
Alveoli. Alveoli dan duktul terminal terdiri dari lapisan tunggal sel epitel. Fungsi sel-sel ini memindahkan makanan dari darah dan mengubah menjadi susu serta mengeluarkan susu ini ke dalam tiap alveolus. Dalam keadaan berkembang penuh ketika laktasi, beberapa alveoli berkelompok menjadi lobuli, dan beberapa lobuli bersatu menjadi lobus.
0 Response to "Gambaran Internal Kelenjar Susu/Ambing"
Post a Comment