Masalah Problem Yang Sering Muncul Dalam Bisnis Peternakan

Masalah Masalah Yang Sering Muncul Dalam Bisnis Peternakan

Dalam menjalankan aktivitas bisnis peternakan, para pengusaha sering dilanda aneka macam jenis penyakit, dari penyakit yang sederhana hingga penyakit yang sangat komplek, yang sanggup mengganggu atau bahkan sanggup mematikan usaha. Terdapat tujuh macam penyakit yang sering dialami peternak kecil : 

(1) Hanya ada satu pembeli produk (Tuli), 

(2) Menjual produk secara ceroboh dan tele-dor (Mencret), 

(3) Menjual produk dalam keadaan mentah (Muntah), 

(4) Kurangnya pemasok sapronak (Kurap), 

(5) Barang yang dihasilkan tunggal dan ke-tinggalan jaman (Batuk).

(6) Kemampuan peternak yang kurang te-rampil (Kutil), dan

(7) Campur aduk antara perjuangan dengan ke-giatan keluarga (Campak). 

Berbagai permasalahan yang ditemu-kan pada kemitraan perjuangan kecil dan mene-ngah peternakan tersebut, sanggup digolong-kan menjadi 4 golongan, yaitu :

1. Masalah Pemasaran : 

Satu pembeli (Tuli), Menjual produk secara ceroboh dan teledor (Mencret) dan Menjual produk secara mentah (Muntah). Banyak dihadapi oleh para pengusaha Ternak ayam ras potong di Kabupaten Sragen. Belum ada organi-sasi peternak yang mewadahi aneka macam kepentingan para peternak. Para meter-nak berusaha sendiri-sendiri, tanpa ber-hubungan satu dengan yang lainnya. 

2. Masalah Produksi :

Banyak peternak kecil yang ha-nya mempunyai satu pemasok sara-na produksi ternak (Sapronak). Penyakit demikian disebut kurang pemasok (Kurap). Bahkan, dalam kemi-traan ayam ras potong, dengan satu pe-masok sapronak sekaligus menjadi satu-satunya pembeli produknya. Dengan demikian duduk masalah yang dihadapi peter-nak ialah tidak bisa memilih harga pembelian dan kualitas sapronak dan juga tidak bisa memilih har-ga jual produknya. Biasanya juga hanya memproduksi satu produk dan sudah ketinggalan zaman.

3. Masalah Organisasi :

Banyak peternak kecil yang memasuki bisnis peternakan dengan tanpa ke-terampilan yang memadai, atau dengan keterampilan yang sangat terbatas, dan terus dipertahankan selama menjalan-kan usahanya. Penyakit ini sering di-alami oleh para peternak kecil yang menganggap usahanya sebagai perjuangan sampingan, dengan ciri-ciri kepemilikan ternak yang sedikit, cara budidaya yang sederhana dan tidak disertai perhitung-an keuntungan rugi secara cermat. Mereka tidak mau menyebarkan usahanya, tidak mengalami kemajuan,bahkan lebih cepat mengalami kebangkrutan. Pada dikala ini, jumlah kelompok tani di Kab. Sragen tercatat sebanyak 179 Kelompok Pemula, 755 Kelompok lanjut, 317 Ke-lompok Madya dan 43 Kelompok Utama (Bappeluh, 2007). Sedangkan jumlah Koperasi sebanyak 982 buah (Disperin-dagkop, 2007). Adanya aneka macam kemu-dahan pendirian koperasi, menjadikan banyak koperasi yang hanya berorien-tasi untuk mengejar pemberian modal dari pemerintah, sedangkan kekuatan modal internal koperasi sering kurang menda-pat perhatian para pendirinya.Keadaan ini berakibat pada rendah dan kurang-nya tugas kelompok tani dan koperasi di Kab.Sragen terhadap upaya penguatan posisi tawar peternak.

4. Masalah Keuangan : 

Penyakit yang paling parah dan banyak dijumpai pada peternak kecil ialah penyakit campur aduk keuangan per-usahaan dengan keuangan keluarga (Campak). Tidak ada pemisahan antara urusan perusahaan dan urusan keluar-ga, baik yang menyangkut keuangan, tenaga kerja maupun pengambilan ke-putusan. Dalam duduk masalah keuangan, pe-ternak membeli keperluan keluarga dengan memakai uang perusaha-an. Keadaan ini menciptakan kesulitan dalam mengontrol keuangan perusaha-an dan menjadi rujukan tidak baik bagi karyawan perusahaan.

0 Response to "Masalah Problem Yang Sering Muncul Dalam Bisnis Peternakan"

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel