Budidaya Ternak Lebah

BUDIDAYA TERNAK LEBAH 


SEJARAH SINGKAT 

Lebah merupakan insekta penghasil madu yang telah usang dikenal manusia.Sejak zaman purba insan berburu sarang lebah di goa-goa, di lubang-lubang pohon dan tempat-tempat lain untuk diambil madunya. Lebah juga menghasilkan produk yang yang sangat diperlukan untuk dunia kesehatan yaitu royal jelly, pollen, malam (lilin) dan sebagainya. Selanjutnya insan mulai membudidayakan dengan menggunakan gelodog kayu dan pada ketika ini dengan sistem stup. 

Di Indonesia lebah ini mempunyai nama bermacam-macam, di Jawa disebut tawon gung, gambreng, di Sumatera barat disebut labah gadang, gantuang, kabau, jawi dan sebagainya. Di Tapanuli disebut harinuan, di Kalimantan disebut wani dan di tataran Sunda orang menyebutnya tawon Odeng. 


 SENTRA PERLEBAHAN 

Di Indonesia pusat perlebahan masih ada di sekitar Jawa mencakup tempat Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat dengan jumlah produksi sekitar 2000–2500 Ton untuk lebah budidaya. Kalimantan dan Sumbawa merupakan pusat untuk madu dari perburuan lebah di hutan. Sedang untuk pusat perlebahan dunia ada di CIS (Negara Pecahan Soviet), Jerman, Australia, Jepang dan Italia. 


JENIS 

Lebah termasuk binatang yang masuk dalam kelas insekta famili Apini dan genus Apis. Spesiesnya bermacam-macam, yang banyak terdapat di Indonesia ialah A. cerana, A. Dorsata A. Florea. Jenis unggul yang sering 

dibudidayakan ialah jenis A. mellifera. 

Menurut asal-usulnya lebah dibagi 4 jenis berdasar penyebarannya: 
Apis cerana, diduga berasal dari daratan Asia menyebar hingga Afghanistan, Cina maupun Jepang. 
Apis mellifera, banyak dijumpai di daratan Eropa, contohnya Prancis, Yunani dan Italia serta di tempat sekitar Mediterania. 
Apis Dorsata, mempunyai ukuran badan paling besar dengan tempat penyebaran sub tropis dan tropis Asia ibarat Indonesia, Philipina dan sekitarnya. Penyebarannya di Indonesia merata mulai dari Sumatera hingga Irian. 
Apis Florea merupakan spesies terkecil tersebar mulai dari Timur Tengah, India hingga Indonesia. Di Indonesia orang menyebutnya dengan tawon klanceng. 



MANFAAT 

Produk yang dihasilkan madu adalah: 
Madu sebagai produk utama berasal dari nektar bunga merupakan masakan yang sangat berkhasiat bagi pemeliharaan kesehatan, kosmetika dan farmasi. 
Royal jelly dimanfaatkan untuk stamina dan penyembuhan penyakit, sebagai materi adonan kosmetika, materi adonan obat-obatan. 
Pollen (tepung sari) dimanfaatkan untuk adonan materi obatobatan/ kepentingan farmasi. 
Lilin lebah (malam) dimanfaatkan untuk industri farmasi dan kosmetika sebagai suplemen materi campuran. 
Propolis (perekat lebah) untuk penyembuhan luka, penyakit kulit dan membunuh virus influensa. 

Keuntungan lain dari beternak lebah madu ialah membantu dalam proses penyerbukan bunga tanaman sehingga didapat hasil yang lebih maksimal. 


PERSYARATAN LOKASI 

Suhu ideal yang cocok bagi lebah ialah sekitar 26 derajat C, pada suhu ini lebah sanggup beraktifitas normal. Suhu di atas 10 derajat C lebah masih beraktifitas. Di lereng pegunungan/dataran tinggi yang bersuhu normal (25 derajat C) ibarat Malang dan Bandung lebah madu masih ideal dibudidayakan. Lokasi yang disukai lebah ialah tempat terbuka, jauh dari keramaian dan banyak terdapat bunga sebagai pakannya.

0 Response to "Budidaya Ternak Lebah"

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel