Pedoman Teknis Budidaya Ternak Lebah

PEDOMAN TEKNIS BUDIDAYA  TERNAK LEBAH

Dalam pembudidayaan lebah madu yang perlu dipersiapkan yaitu: Lokasi budidaya, sangkar lebah modern (stup), pakaian kerja dan peralatan 

Syarat yang utama yang harus yang dipenuhi dalam budidaya lebah ialah ada seekor ratu lebah dan ribuan ekor lebah pekerja serta lebah jantan. Dalam satu koloni dihentikan lebih dari satu ratu alasannya ialah antar ratu akan saling bunuh untuk memimpin koloni. 


Penyiapan Sarana dan Peralatan 

1) Perkandangan 

a. Suhu 

Perubahan suhu dalam stup hendaknya tidak terlalu cepat, oleh alasannya ialah itu ketebalan dinding perlu diperhatikan untuk menjaga biar suhu dalam stup tetap stabil. Yang umum digunakan ialah kayu empuk setebal 2,5 cm. 

b. Ketahanan terhadap iklim 

Bahan yang digunakan harus tahan terhadap efek hujan, panas, cuaca yang selalu berubah, kokoh dan tidak gampang hancur atau rusak. 

c. Konstruksi 

Konstruksi sangkar tradisional dengan memakai gelodok dari 

bambu, secara modern memakai stup kotak yang lengkap denganframenya. 

2) Peralatan 

Peralatan yang digunakan dalam budidaya lebah terdiri dari: masker, pakaian kerja dan sarung tangan, pengasap, penyekat ratu, sangkar ratu, sapu dan sikat, daerah makan, pondamen sarang, alat-alat kecil,peralatan berternak ratu dan lain-lain. 



Pembibitan 

1) Pemilihan Bibit dan Calon Induk 

Bibit lebah unggul yang di Indonesia ada dua jenis yaitu A. cerana (lokal) dan A. mellifera (impor). Ratu lebah merupakan inti dari pembentukan koloni lebah, oleh alasannya ialah itu pemilihan jenis unggul ini bertujuan biar dalam satu koloni lebah sanggup produksi maksimal. ratu A. cerana bisa bertelur 500-900 butir per hari dan ratu A. mellifera bisa bertelur 1500 butir per hari. 

Untuk mendapat hibrida ini kini tersedia tiga paket pembelian bibit lebah: 

a. paket lebah ratu terdiri dari 1 ratu dengan 5 lebah pekerja. 

b. paket lebah terdiri dari 1 ratu dengan 10.000 lebah pekerja. 

c. paket keluarga inti terdiri dari 1 ratu dan 10.000 lebah pekerja lengkap 

dengan 3 sisiran sarang. 

2) Perawatan Bibit dan Calon Induk 

Lebah yang gres dibeli dirawat khusus. Satu hari sehabis dibeli, ratu dikeluarkan dan dimasukkan ke dalam stup yang telah disiapkan. Selama 6 hari lebah-lebah tersebut tidak sanggup diganggu alasannya ialah masih pada masa pembiasaan sehingga lebih peka terhadap lingkungan yang tidak menguntungkan. Setelah itu gres sanggup dilaksanakan untuk perawatan dan pemeliharaan rutin. 

3) Sistem Pemuliabiakan 

Pemuliabiakan pada lebah ialah membuat ratu gres sebagai upaya pengembangan koloni. Cara yang sudah umum dilaksanakan ialah dengan pembuatan mangkokan buatan untuk calon ratu yang diletakkan dalam sisiran. Tetapi kini ini sudah dikembangkan inseminasi buatan pada ratu lebah untuk mendapat calon ratu dan lebah pekerja unggul. Pemuliabiakan lebah ini telah berhasil dikembangkan oleh KUD Batu Kabupaten Malang. 

4) Reproduksi dan Perkawinan 

Dalam setiap koloni terdapat tiga jenis lebah masing-masing lebah ratu, lebah pekerja dan lebah jantan. Alat reproduksi lebah pekerja berupa kelamin betina yang tidak berkembang sehingga tidak berfungsi, sedangkan alat reproduksi berkembang lebah ratu tepat dan berfungsi untuk reproduksi. 

Proses Perkawinan terjadi diawali isu terkini bunga. Ratu lebah terbang keluar sarang diikuti oleh semua pejantan yang akan mengawininya. Perkawinan terjadi di udara, sehabis perkawinan pejantan akan mati dan sperma akan disimpan dalam spermatheca (kantung sperma) yang terdapat pada ratu lebah kemudian ratu kembali ke sarang. Selama perkawinan lebah pekerja menyiapkan sarang untuk ratu bertelur. 

5) Proses Penetasan 

Setelah kawin, lebah ratu akan mengelilingi sarang untuk mencari sel-sel yang masih kosong dalam sisiran. Sebutir telur diletakkan di dasar sel. Tabung sel yang telah yang berisi telur akan diisi madu dan tepung sari oleh lebah pekerja dan sehabis penuh akan ditutup lapisan tipis yang nantinya sanggup ditembus oleh penghuni dewasa. Untuk mengeluarkan sebutir telur diharapkan waktu sekitar 0,5 menit, sehabis mengeluarkan 30 butir telur, ratu akan istirahat 6 detik untuk makan. Jenis tabung sel dalam sisiran adalah: 

a. Sel calon ratu, berukuran paling besar, tak teratur dan biasanya terletak dipinggir sarang. 

b. Sel calon pejantan, ditandai dengan tutup menonjol dan terdapat titik hitam di tengahnya. 

c. Sel calon pekerja, berukuran kecil, tutup rata dan paling banyak jumlahnya. 

Lebah madu merupakan serangga dengan 4 tingkatan kehidupan yaitu telur, larva, pupa dan serangga dewasa. Lama dalam setiap tingkatan punya perbedaan waktu yang bervariasi. Rata-rata waktu perkembangan lebah: 

a. Lebah ratu: menetas 3 hari, larva 5 hari, terbentuk benang epilog 1 hari, istirahat 2 hari, Perubahan larva jadi pupa 1 hari, Pupa/kepompong 3 hari, total waktu jadi lebah 15 hari. 

b. Lebah pekerja: menetas 3 hari, larva 5 hari, terbentuk benang epilog 2 hari, iatirahat 3 hari, Perubahan larva jadi pupa 1 hari, Pupa/kepompong 7 hari, total waktu jadi lebah 21 hari. 

c. Lebah pejantan: menetas 3 hari, larva 6 hari, terbentuk benang epilog 3 hari, iatirahat 4 hari, Perubahan larva jadi pupa 1 hari, Pupa/kepompong 7 hari, total waktu jadi lebah 24 hari. 

Selama dalam periode larva, larva-larva dalam tabung akan makan madu dan tepung sari sebanyak-banyaknya. Periode ini disebut masa aktif, kemudian larva menjadi kepompong (pupa). Pada masa kepompong lebah tidak makan dan minum, di masa ini terjadi perubahan dalam badan pupa untuk menjadi lebah sempurna. Setelah tepat lebah akan keluar sel menjadi lebah muda sesuai asal selnya. 


Pemeliharaan 

1) Sanitasi, Tindakan Preventif dan Perawatan 

Pada pengelolaan lebah secara modern lebah ditempatkan pada sangkar berupa kotak yang biasa disebut stup. Di dalam stup terdapat ruang untuk beberapa frame atau sisiran. Dengan sistem ini peternak sanggup harus rajin memeriksa, menjaga dan membersihkan bagian-bagian stup menyerupai membersihkan dasar stup dari kotoran yang ada, mencegah semut/serangga masuk dengan memberi tatakan air di kaki stup dan mencegah masuknya hewan pengganggu. 

2) Pengontrolan Penyakit 

Pengontrolan ini mencakup menyingkirkan lebah dan sisiran sarang asing serta menjaga kebersihan stup. 

3) Pemberian Pakan 

Cara sumbangan pakan lebah ialah dengan menggembala lebah ke daerah di mana banyak bunga. Kaprikornus diadaptasi dengan isu terkini bunga yang ada. 

Dalam penggembalaan yang perlu diperhatikan ialah : 

a. Perpindahan lokasi dilakukan malam hari dikala lebah tidak aktif. 

b. Bila jarak jauh perlu makanan suplemen (buatan). 

c. Jarak antar lokasi penggembalaan minimum 3 km. 

d. Luas areal, jenis tanaman yang berbunga dan waktu isu terkini bunga. Tujuan utama dari penggembalaan ini ialah untuk menjaga kesinambungan produksi biar tidak menurun secara drastis. Pemberian pakan suplemen di luar pakan pokok bertujuan untuk mengatasi kekurangan pakan akhir isu terkini paceklik/saat melaksanakan pemindahan stup dikala penggeembalaan. Pakan suplemen tidak sanggup meningkatkan produksi, tetapi hanya berfungsi untuk mempertahankan kehidupan lebah. Pakan suplemen sanggup dibentuk dari materi gula dan air dengan perbandingan 1:1 dan adonan tepung dari adonan materi ragi, tepung kedelai dan susu kering dengan perbandingan 1:3:1 ditambah madu secukupnya.

0 Response to "Pedoman Teknis Budidaya Ternak Lebah"

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel