Fase Reproduksi Marmot

Fertilisasi

Fase reproduksi marmot antara lain adalah: 
Siklus uterus 

Siklus uterus yaitu siklus yang menimbulkan terjadinya perubahan perubahan pada uterus selama siklus estrus. 
Siklus menstruasi 

Siklus menstruasi yaitu meregenerasinya korpus luteum yang diikuti oleh penghancuran endometrium dengan pendarahan, pada insan dan simpanse hal ini kira kira terjadi dua ahad sehabis terjadinya ovulasi. 
Siklus anovulatoir 

Kadang kadang folikel tidak pecah sehingga tidak terbentuk korpus luteum dan tidak ada fase sekresi endometrium, tetapi menstruasi terjadi pada simpulan fase proliferasi, fase ini disebut dengan siklus anovulatoir. 
Siklus vagina 

Epitel pada vagina juga mengalami siklus yang disebut siklus vagina. 
Siklus mamae. 

Siklus mamae yang terjadi pada mamalia rendah mempunyai koordinasi pertumbuhan dan regresi glandula mamae dengan siklus ovarium insan sebelum mensis, buah dada cenderung untuk menjadi besar dan tegang (Syahrum et al, 1994)

Siklus estrus yaitu waktu antara periode estrus. Betina mempunyai waktu sekitar 25-40 hari pada estrus pertama. Mencit merupakan poliestrus dan ovulasi terjadi secara spontan.durasi siklus estrus 4-5 hari dan fase estrus sendiri membutuhkan waktu. Tahapan pada siklus estrus sanggup dilihat pada vulva.

Fase-fase pada siklus estrus diantaranya yaitu estrus, metestrus, diestrus, dan proestrus. Periode tersebut terjadi dalam satu siklus dan serangkaian, kecuali pada dikala fase anestrus yang terjadi pada dikala animo kawin (Nongae, 2008)

Fase proestrus dimulai dengan regresi corpus luteum dan berhentinya progesteron dan memperluas untuk memulai estrus. Pada fase ini terjadi pertumbuhan folikel yang sangat cepat. Akhir periode ini yaitu dampak estrogen pada sistem jalan masuk dan tanda-tanda sikap perkembangan estrus yang sanggup diamati (Nongae, 2008). Menurut Shearer (2008), fase proestrus berlangsung sekitar 2-3 hari dan dicirikan dengan pertumbuhan folikel dan produksi estrogen. Peningkatan jumlah estrogen menimbulkan pemasokan darah ke sistem reproduksi untuk meningkatkan pembengkakan sistem dalam. Kelenjar cervix dan vagina dirangsang untuk meningkatkan aktifitas sekretori membangun muatan vagina yang tebal. Pada fase proestrus, jaringan vagina berwarna pink kemerahan dan lembut.

Fase estrus merupakan periode waktu ketika betina reseptif terhadap jantan dan akan melaksanakan perkawinan. Ovulasi bekerjasama dengan fase estrus, yaitu sehabis selesai fase estrus (Nongae, 2008). Pada fase ini estrogen bertindak terhadap sistem saraf pusat. Selama fase ini sapi menjadi sangat kurang istirahat yang kemungkinan sanggup kehilangan dalam memperoduksi susu selama fase ini berlangsung. Pasokan darah ke dalam sistem reproduksi meningkat dan sekresi kelenjar dirangsang dengan membangun viscid mucus yang sanggup diamati pada vulva. Kira-kira sehabis 14-18 jam, fase estrus mulai berhenti. Selanjutnya betina tidak mengalami ovulasi hingga sehabis fase estrus (Shearer,2008). Pada fase estrus, vagina seakan-akan dengan pada dikala fase proestrus, namun jaringannya berwarna pink lebih jelas dan agak kasar. Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan, sanggup diketahui dari sel yang tampak yaitu epitel mengalami penandukkan (terkornifikasi) memperlihatkan bahwa marmut sedang mengalami fase estrus. Pertumbuhan yang cepat dan kornifikasi epitelium vagina selama dan pada simpulan estrus disebabkan oleh estrogen. Naiknya kadar estrogen pada marmut juga memperlihatkan bantuan pada menurunnya kadar kalori pada marmut ( Frisch, 1975).

Fase metestrus diawali dengan penghentian fase estrus Umumnya pada fase ini merupakan fase terbentuknya corpus luteum sehingga ovulasi terjadi selama fase ini. Selain itu pada fase ini juga terjadi bencana dikenal sebagai metestrus bleeding (Nongae,2008). Pada fase metestrus 1, jaringan vagina kering dan pucat. Pada metestrus II, vagina seakan-akan metestrus 1 namun bibir vagina edematous (Hill, 2006).

Fase diestrus merupakan fase corpus luteum bekerja secara optimal. Pada sapi hal ini di mulai ketika konsentrasi progresteron darah meningkat sanggup dideteksi dan diakhiri dengan regresi corpus luteum. Fase ini disebut juga fase persiapan uterus untuk kehamilan (Nongae, 2008). Fase ini merupakan fase yang terpanjang di dalam siklus estrus. Terjadinya kehamilan atau tidak, CL akan berkembang dengan sendirinya menjadi organ yang fungsional yang menhasilkan sejumlah progesterone. Jika telur yang dibuahi mencapai uterus, maka CL akan dijaga dari kehamilan. Jika telur yang tidak dibuahi hingga ke uterus maka CL akan berfungsi hanya beberapa hari sehabis itu maka CL akan meluruh dan akan masuk siklus estrus yang gres (Shearer,2008). Pada fase diestrus, vagina terbuka kecil dan jaringan berwarna ungu kebiruan dan sangat lembut.

Peristiwa penting dalam daur estrus mamalia tingkat rendah dan daur menstruasi primata yaitu ovulasi, yaitu pelepasan sebuah telur yang matang dari folikel dalam ovarium. Telur ini harus dilepaskan jikalau ada kemungkinan telah terdapat sperma dalam oviduk dan jikalau lapisan uterus, endometrium berada dalam keadaan yang baik untuk memungkinkan implantasi telur yang telah dibuahi. Ovulasi disebabkan oleh sentakan LH yang disekresi oleh pituitary sebagai respon terhadap GnRH yang disekresi oleh hipotalamus (Ville et al., 1988).

Ovulasi didefinisikan sebagai melewatinya sel telur dari folikel graft. Ovulasi pada semua spesies mamalia ternak terjadi pada periode estrus atau sebelum estrus berakhir. Ovulasi secara umum diinduksi oleh hormon LH (Lituinizing Hormon), tetapi mekanismenya secara niscaya belum diketahui. Ovulasi dimulai dengan membesarnya folikel ovari, terutama oleh banyak jumlah cairan yang dihasilkan, lalu tunik albuginea ovari tertekan dan menjadikan penonjolan, serta penipisan permukaan ovari yang hampir sama dengan titik jerawat yang menonjol pada permukaan badan dan balasannya pecah. Cairan folikel serta ovum terlempar ke rongga peritonial di sekitar infendibulum ovduk atau tuba uterin (Hafez, 1968).

0 Response to "Fase Reproduksi Marmot"

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel