Kendala Dalam Pemeliharaan Kelinci

KENDALA

Pemeliharaan kelinci di Indonesia umumnya masih dalam skala kecil yang menjadikan sulitnya untuk menciptakan suatu industri pengolahan yang memakai materi baku dari kelinci, khususnya dalam penyediaan daging dan kulit sulit diperoleh, lantaran pada umumnya kelinci dijual sebagai binatang hias yang dijual pada umur 3 hingga 6 ahad yang masih rentan penyakit, disamping itu perkawinan yang tidak terprogram dengan bibit kurang bermutu menjadikan tingginya tingkat mortalitas dan sulitnya mendapat kelinci yang seragam.

Pasar domestik daging kelinci ketika ini belum terbuka hanya terbatas kepada penjual sate dan gule di beberapa tempat tertentu menyerupai Lembang, Tawangmangu dan Sarangan. Hal ini banyak disebabkan oleh faktor psikologis yang menganggap bahwa kelinci tidak layak untuk dikonsumsi, tidak menyerupai halnya daging dari ternak unggas, kambing, domba, sapi, kerbau dan babi, padahal banyak keunggulan yang sanggup diperoleh dari daging kelinci.terutama bagi mereka yang memiliki persoalan dalam kandungan kolesterol daging.

Kurang populernya daging kelinci menjadikan rendahnya tingkat pemotongan yang pada jadinya besar lengan berkuasa pula terhadap ketersediaan kulit kelinci, sehingga penyediaan kulit kelinci dalam jumlah besar dan kontinuitasnya sulit dipenuhi untuk seruan ekspor dan industri dalam negri yang memakai materi baku kulit.

0 Response to "Kendala Dalam Pemeliharaan Kelinci"

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel