Pengertian Bibit Dan Benih
Pengertian Bibit dan Benih
Prinsip IB :
Prinsip Embrio Transfer :
Dalam suatu perjuangan peternakan, pemilihan hibrida merupakan suatu keharusan yang harus dilakukan alasannya ialah bibit merupakan salah satu kunci keberhasilan dari perjuangan peternakan. Bibit yng baik didukung pakan yang baik dan tatalaksana yang baik akan mendapat produksi yang optimal
Ternak yang dipilih untuk dipakai sebagai bibit harus didasarkan pada sifat-sifat produksi tinggi guna memperoleh produksi yang maksimal.
Untuk menjamin mutu produksi yang sesuai dengan seruan konsumen dibutuhkan bibit ternak yng bermutu, oleh alasannya ialah itu dibutuhkan pengaturan mengenai standar mutu atau kualitas bibit ternak dan produksinya.
Tujuan utama standarisasi ialah untuk meningkatkan daya saing hasil peternakan di pasaran dalam dan luar negeri yang diharapkan sanggup meningkatkan penerimaan devisa negara dan pendapatan petani.
Bagi ternak-ternak tertentu, standar mutu bibit diatur dalam Standar Pertanian Indonesia Bidang Peternakan (SPINAK) No. 01/43/1988 yang dituangkan dalam SK Meteri Pertanian No. 3568/Kpts/TN.410/5/1988. sedangkan bagi ternak yang belum diatur dalam Standarisasi Mutu diatur dalam Kesepakatan Teknis.
Bibit Ternak : semua ternak hasil proses penelitian dan pengkajian dan atau ternak yang memenuhi persyaratan tertentu untuk dikembangkan dan atau produksi
Benih : calon bibit ternak yang memiliki kemampuan persyaratan tertentu untuk dikembangbiakan menyerupai : mani (semen), sel telur (oocyt), telur tetas dan embrio
Bibit Sapi : pedet/sapi muda yang dipelihara untuk menjadi sapi potong baik jantan maupun betina
Sapi Bibit : Sapi yang memenuhi persyaratan tententu dan dibudidayakan untuk reproduksi dengan tujuan utama produksi daging dan atau tenaga kerja Mani dan embrio termasuk didalam artian sapi bibit
Mani : untuk IB : mani cair (segar) & mani beku (frozen semen)
Oocyt : untuk embrio transfer (transfer embrio.
Di Indonesia, semen beku berasal dari Balai Inseminasi Buatan (BIB) :
- Ungaran
- Lembang
- Singosari (Jawa Timur)
Cara thawing semen yang berasal dari container bersuhu – 196 oC
Rendam dalam air à karam : masih bagus; terapung : kosong/bocor
Prinsip IB :
Ada pejantan unggul à menghasilkan banyak semen ; bisa mengawini banyak betina
Jadi, IB ialah untuk memanfaatkan pejantan unggul semaksimal mungkin
Misal : untuk kawin alam ; satu ekor sapi jantan bisa mengawini 75-100 betina
Tetapi dengan IB, satu ekor sapi bisa untuk 7.500 – 10.000 betina (100x)
Prinsip Embrio Transfer :
Untuk memberdayakan betina unggul
Misal : secara alami, betina bisa menghasilkan anak setiap tahun satu ekor
Tetapi dengan embrio transfer bisa menghasilkan anak lebih banyak
Caranya betina disuntik dengan hormon biar terjadi super ovulasi, sehingga bisa mengahasilkan ovum lebih dari satu (bisa hingga 10)
Ovum tersebut diambil, di IB, sehingga menghasilkan banyak embrio.
Embrio diambil à dititipkan pada betina lain (resipien) yang sudah siap bunting (caranya : disuntik dengan hormon penyerentakan berahi)
Penentuan Umur sapi :
Pedet : < 1 tahun : gigi belum ada yang berganti
Sapi Muda : 1 – 3 tahun : 1-2 pasang gigi berganti (poel)
Sapi Dewasa : > 3 tahun : 3-4 pasang gigi berganti
0 Response to "Pengertian Bibit Dan Benih"
Post a Comment