Potensi Ternak Kelinci

POTENSI TERNAK KELINCI 

Kelinci mempunyai potensi biologis yang tinggi, yaitu kemampuan reproduksi yang tinggi, cepat berkembang biak, interval kelahiran yang pendek, prolifikasi yang sangat tinggi, gampang pemeliharan dan tidak membutuhkan lahan yang luas (Templeton, 1968). Keuntungan lainnya yaitu pertumbuhan yang cepat, sehingga cocok untuk diternakkan sebagai penghasil daging komersial. Kelinci penghasil daging mempunyai bobot tubuh yang besar dan tumbuh dengan cepat, ibarat Flemish Giant, Chinchilla, New Zealand White, English Spot dan lainnnya (Raharjo, 2004). 

Tingkat produktivitas ternak kelinci dalam menghasilkan daging lebih tinggi dibandingkan dengan ternak sapi, sebagaimana pernyataan Ensminger et al..,(1990), bahwa dari 1 unit kelinci yang terdiri dari 4 ekor induk dengan berat 10 lb (45,39 kg) dengan masa kehamilan 

31 hari, akan menghasilkan 175 ekor kelinci muda dengan berat masing-masing 4 lb (1,82 kg), berarti 700 lb (317,73 kg) berat hidup dimana 58 % dari berat tersebut akan diperoleh 400 lb (181,56 kg) daging selama 12 bulan, sedangkan dari seekor ternak sapi dengan berat 1000 lb (453,9 kg) untuk memperoleh berat daging yang sama memerlukan waktu 18 bulan, alasannya ialah masa bunting yang lebih usang (283 hari) dan jumlah anak perkelahiran hanya 1 ekor. 

Daging kelinci mempunyai serat yang halus dan warna sedikit pucat, sehingga daging kelinci sanggup dikelompokkan ke dalam golongan daging berwarna putih ibarat halnya daging ayam. Sebagaimana pernyataan Lawrie (1995) bahwa daging sapi, domba, kambing, babi dan kuda termasuk ke dalam golongan daging berwarna merah, sedangkan unggas dan kelinci termasuk olgongan daging berwarna putih. 

Daging putih mempunyai kandungan lemak yang rendah dan kandungan glikogen yang tinggi (Forrest et al., 1975). Menurut Lawrie (1995), bahwa daging putih mempunyai serat yang lebih besar, mengandung lebih sedikit mioglobin, mitokondria dan enzim respirasi yang bekerjasama dengan acara otot yang singkat dan cepat dengan frekwensi istirahat yang lebih sering serta kandungan glikogen yang tinggi (Lawrie, 1995), sedangkan daging merah mempunyai proporsi besar, serat yang sempit, kaya mioglobin, mitokondria, enzim respirasi yang bekerjasama dengan acara otot yang tinggi dan kandungan glikogen yang rendah, 

Daging putih mempunyai keunggulan dibandingkan dengan daging merah dalam hal kandungan protein yang lebih tinggi, kadar lemak dan kolesterol yang lebih rendah Keistimewaan daging kelinci yaitu mempunyai kalori, kolesterol dan natrium yang rendah. 

Daging kelinci sanggup dipromosikan sebagai daging yang berwawasan lingkungan, alasannya ialah diproduksi dengan pakan yang tidak berkompetitif dengan manusia, dan sanggup disebut juga sebagai daging alami (natural meat), alasannya ialah kelinci sanggup tumbuh dengan baik tanpa memakai feed additif non nutritive ibarat antibiotik dan hormon, hanya membutuhkan pakan yang sesuai dengan pertumbuhannya. 

Potensi kelinci tidak hanya sebagai penghasil daging yang sehat, juga sebagai penghasil kulit bulu (fur) dan wool. Menurut Schlolaut (1981), bahwa kelinci Angora dengan bobot tubuh 4 kg, akan menghasilkan 800 gram wool per tahun atau 225 gram per kilogram bobot hidup, yaitu tiga kali lipat dari pada domba dengan bobot tubuh 65 kilogram, dengan rataan produksi wool 4,5 kg atau 65 g wool per kilogram bobot hidup, sedangkan Rex dan Satin merupakan kelinci penghasil fur. Fur dari kelinci Rex mempunyai karakterisatik yang halus, tebal dan panjangnya seragam, tidak gampang rontok dan penampilan yang menarik ibarat beludru, sedangkan Satin berbulu panjang, lebat dan mengkilap (Cheeke et al., 1987), sehingga sanggup dijadikan materi garmen dengan nilai irit yang tinggi. Selain dari pada itu kotoran kelinci merupakan sumber pupuk sangkar yang baik, alasannya ialah mengandung unsur hara N, P dan K yang cukup tinggi, dan alasannya ialah kandungan proteinnya yang tinggi (18 %), sehingga kotoran kelinci masih sanggup diolah menjadi pakan ternak.

Potensi lainnya dari ternak kelinci ialah sebagai binatang hias dan ternak percobaan. Sebagai binatang hias, maka jenis kelinci tertentu dengan penampilan yang lucu, bulu yang lebat, halus dengan banyak sekali variasi warna mengakibatkan ternak ini mempunyai nilai irit yang tinggi, sedangkan sebagai binatang percobaan, ternak ini telah usang dipakai sebagai binatang percobaan untuk pengembangan ilmu pengetahuan dan kesejahtraaan manusia.

0 Response to "Potensi Ternak Kelinci"

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel