Klasifikasi Bibit Ternak

Klasifikasi Bibit

1. Secara Umum
a. Bibit Dasar (Foundation Stock) à bibit hasil pemuliaan

- Spesifikasi tertentu
- Mempunyai silsilah
- Untuk menghasilkan bibit induk

b. Bibit Induk (Breeding Stock)
- Spesifikasi tertentu
- Mempunyai silsilah
- Untuk menghasilkan bibit sebar

c. Bibit Sebar (bibit niaga = Commercial Stock)
- Spesifikasi ternentu
- Untuk dipakai dalam proses produksi

2. Secara Khusus (pada unggas dan babi)

a. Bibit Galur Murni (pure line / PL)
- Spesifikasi tertentu
- Menghasilkan bibit nenek Grand Parent Stock = GPS)

b. Grand Parent Stock (GPS) = Bibit Nenek
- Sesifikasi tertentu 
- Menghasilkan bibit induk (Parent Stock = PS)

c. Parent Stock (PS) = Bibit Induk
- Spesifikasi tertentu 
- Menghasilkan bibit sebar (bibit niaga) = Final Stock (FS)

d. Final Stock (FS) = Bibit sebar (bibit Niaga)
- Spesifikasi tertentu
- Untuk dipelihara hingga menghasilkan daging / telur
yang dipelihara eksklusif oleh peternak

Keturunan persilangan sapi Simmental jantan harus digemukkan untuk dipotong; jangan smpai untuk mengawini betina; alasannya yakni akan mennurunkan mutu genetic; alasannya yakni gen Simmental sudah turun !

Betina hasil persilangan sebaiknya dibeli oleh pemerintah; dipakai untuk bibit; jangan hingga keluar dari tempat tesebut

 Pemilihan Bibit sapi dan Kerbau

Secara umum pada pemilihan bibit ternak, harus diperhatikan sehat tidaknya ternak calon bibit. Adapun gejala ternak sehat yakni :

a. Mata bersinar, tidak terdapat kondisi patologik
b. Bulu halus dan mengkilap
c. Kulit tampak elastis
d. Sikap bangun tegak, besar lengan berkuasa dan semua cuilan badan didukung oleh keempat kaki dengan teracak yang rata
e. Gerak lincah dan kuat
f. Nafsu makan cukup baik, kalau diberi ransum lain cepat menyesuaikan.

0 Response to "Klasifikasi Bibit Ternak"

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel