Dampak Kasatmata Penggunaan Antibiotik Sebagai Imbuhan Pakan Ternak
Dampak Positif Penggunaan Antibiotik Sebagai Imbuhan Pakan Ternak
Dibawah ini pengunaan antibiotik sanggup juga sebagai imbuhan pakan ternak
Pada perjuangan peternakan modern, imbuhan pakan (feed additive) sudah umum dipakai oleh peternak. Suplemen ini dimaksudkan untuk memacu pertumbuhan dan meningkatkan efisiensi pakan dengan mengurangi mikroorganisme pengganggu (patogen) atau meningkatkan populasi mikroba yang menguntungkan yang ada di dalam akses pencernaan.
Penggunaan preparat antibiotik sebagai imbuhan pakan bertujuan untuk memperbaiki tampilan produksi ternak, menyerupai : peningkatan laju pertumbuhan, sehingga mendekati pertumbuhan yang ideal sesuai dengan potensi genetik yang dimiliki ternak. Perbaikan konversi pakan dan perbaikan kondisi badan ternak, sehingga antibiotik sebagai imbuhan pakan disebut sebagai Antibiotic Growth Promotors (AGP). Penggunaan AGP dalam pakan telah terbukti menguntungkan. Keuntungan yang sanggup diperoleh antara lain (1) kondisi sel-sel epitel usus akan jauh lebih baik, termasuk perkembangan jaringan limfoid yang ada di usus. Keadaan ini akan membuat kesehatan ternak yang lebih optimal dengan respon pertahanan badan serta reaksi imunologis yang lebih baik. Dan selanjutnya akan menurunkan angha maut ternak dan menekan biaya pengobatan (2) reruntuhan sel-sel yang dikeluarkan lewat feses pada ternak yang mengkonsumsi AGP lebih sedikit, dengan demikian jumlah feses secara total juga sedikit, sehingga hal ini akan mengurangi kontaminasi lingkungan dan menekan biaya penanganan limbah (3) kadar amoniak dalam feses pada ternak pengkonsumsi AGP jauh lebih rendah (4) tidak mengganggu fungsi biologis tanaman di dalam usus dan tidak bertujuan membunuh basil yang bersifat patogen, alasannya ialah jumlah antibiotik yang dipakai sebagai AGP jauh di bawah takaran terapeutik (pengobatan) ataupun kadar hambat minimal (MIC: Minimal Inhibitory Concentration) dan tidak menjadikan resistensi terhadap bakteri.
Batas Toleransi Antibiotik
Sebagai konsekuensi keadaan di atas, maka mengharuskan pemerintah tetapkan batas-batas keamanan residu dalam pakan dan produk-produk ternak yang diperdagangkan.
Produk daging, telur dan susu yang mengandung residu obat masih layak untuk dikonsumsi, bila kadar residu masih berada di bawah batas toleransi. Batas toleransi ialah kadar residu obat maksimal yang masih diperkenankan terdapat dalam daging ayam yang dikonsumsi. Obat yang sangat toksik yang memiliki potensi karsinogenik (dapat menjadikan kanker), toleransi kadar residunya di dalam daging ayam harus nol.
Diperlukan perangkat-perangkat lunak dalam bentuk aturan-aturan untuk melindungi konsumen dari akhir negatif di atas. Aturan-aturan tersebut ditujukan terutama untuk produsen pakan ternak, pabrik obat-obatan hewan, semua orang termasuk Dokter Hewan dan peternak yang terlibat dengan penggunaan obat-obatan hewan.Batas-batas toleransi residu pada spesies ternak dan jaringan badan ternak ditentukan melalui uji coba atau penelitian dengan memakai hewan-hewan percobaan yang peka terhadap jenis obat yang dipakai dalam praktek. Keputusan batas-batas toleransi dan derma izin produksi obat-obatan setiap ketika sanggup berubah apabila hasil penelitian mengharuskannya.
0 Response to "Dampak Kasatmata Penggunaan Antibiotik Sebagai Imbuhan Pakan Ternak"
Post a Comment