Penggunaan Antibiotik Dalam Bidang Peternakan
Penggunaan Antibiotik Dalam Bidang Peternakan
Antibiotik merupakan senyawa kimia yang dihasilkan oleh aneka macam jasad renik, ibarat basil dan jamur yang mempunyai fungsi menghentikan pertumbuhan atau membunuh jasad renik. Penicillin dihasilkan oleh Penicillium, Cephalosporin dihasilkan oleh Cephalosporium. Antibiotik yang diperoleh secara alami oleh mikroorganisme disebut antibiotik alami, antibiotik yang disintesis di laboratorium disebut antibiotik sintetis, ibarat sulfa. Antibiotik yang dihasilkan oleh mikroorganisme dan dimodifikasi di laboratorium dengan menambahkan senyawa kimia disebut antibiotik semisintetis.
Berdasarkan cara kerjanya, antibiotik dibedakan dalam 4 kelompok, yaitu (1) antibiotik penghambat sintesis dinding sel, contohnya Penicillin, Bacitrasin, Novobiosin, Sefalosporin dan Vancomisin (2) antibiotik perusak membrane sel, contohnya Polimixin, Colistin, Novobiosin, Gentamisin, Nistatin dan Amfoterisin B (3) antibiotik penghambat sintesis protein, contohnya Tetrasiklin, Khloramfenikol, Neomisin, Streptomisin, Kanamisin, eritromisin, Oleandomisin, Tilosin dan Linkomisin (4) antibiotik penghambat sintesis asam nukleat, contohnya Aktinomisin, Sulfonamida dan derivat kuinolon.
Antibiotik dibedakan juga menurut kemampuannya menekan pertumbuhan atau membunuh bakteri, yaitu antibiotik yang bersifat bakterisidal dan bakteriostatik. Antibiotik bakterisidal yakni antibiotik yang bisa membunuh sel bakteri, contohnya: Penicillin, Streptomisin, Bacitrasin, Neomisin, Polimiksin dan Nitrofurans. Antibiotik yang bersifat bakteriostatik yaitu antibiotik yang hanya bisa menekan pertumbuhan sel bakteri, contohnya : sediaan Sulfa, Tetrasiklin, Khloramfenikol, Eritromisin, Tilosin, Oleandomisin dan Nitrofuran.
Secara umum antimikroba yang mensugesti pembentukan dinding sel atau permeabilitas membrane sel bekerja sebagai bakterisid, sedangkan yang mensugesti sintesis protein bekerja sebagai bakteriostatik. Bakterisid yakni zat yang sanggup membunuh basil dan bakteriostatik yakni zat yang sanggup mencegah pertumbuhan bakteri, sehingga populasi basil tetap. Beberapa senyawa kimia antimikroba, antara lain fenol, alkohol, halogen, logam berat, zat warna, deterjen, senyawa ammonium kuartener, asam dan basa.
Berdasarkan atas sifat basil yang peka, antibiotik dibedakan dalam 3 kelompok, yaitu (1) antibiotik yang peka terhadap basil Gram-positif, contohnya Penicillin, Basitrasin, Novobiosin, Sefalosporin, Eritromisin, Tilosin dan Oleandomisin 2) antibiotik yang peka terhadap basil Gram-negatif, contohnya Streptomisin dan Dehidrostreptomisin, Neomisin, Polimiksin, Colistin, Kanamisin dan Gentamisin (3) antibiotik spektrum luas, ibarat Ampisillin, Amoksisillin, Tetrasiklin, Khloramfenikol, sediaan Sulfa, Nitrofurans dan Sefalosporin.
0 Response to "Penggunaan Antibiotik Dalam Bidang Peternakan"
Post a Comment