Pasca Panen Ikan Nila

PASCA PANEN IKAN NILA

Penanganan pascapanen ikan nila sanggup dilakukan dengan cara penanganan ikan hidup maupun ikan segar.

a) Penanganan ikan hidup; Adakalanya ikan konsumsi ini akan lebih mahal harganya kalau dijual dalam keadaan hidup. Hal yang perlu diperhatikan biar ikan tersebut hingga ke konsumen dalam keadaan hidup, segar dan sehat antara lain:

· Dalam pengangkutan gunakan air yang bersuhu rendah sekitar 20­­­0C.

· Waktu pengangkutan hendaknya pada pagi hari atau sore hari.

· Jumlah kepadatan ikan dalam alat pengangkutan tidak terlalu padat.

b) Penanganan ikan segar; Ikan segar mas merupakan produk yang cepat turun kualitasnya. Hal yang perlu diperhatikan untuk mempertahankan kesejukan antara lain:

· Penangkapan harus dilakukan hati-hati biar ikan-ikan tidak luka.

· Sebelum dikemas, ikan harus dicuci biar higienis dan lendir.

· Wadah pengangkut harus higienis dan tertutup. Untuk pengangkutan jarak erat (2 jam perjalanan), sanggup digunakan keranjang yang dilapisi dengan daun pisang/plastik. Untuk pengangkutan jarak jauh digunakan kotak dan seng atau fiberglass. Kapasitas kotak maksimum 50 kg dengan tinggi kotak maksimum 50 cm.

Ikan diletakkan di dalam wadah yang diberi es dengan suhu 6-7 0 C. Gunakan es berupa potongan kecil-kecil (es curai) dengan perbandingan jumlah es dan ikan=1:1. Dasar kotak dilapisi es setebal 4-5 cm. Kemudian ikan disusun di atas lapisan es ini setebal 5-10 cm, kemudian disusul lapisan es lagi dan seterusnya. Antara ikan dengan dinding kotak diberi es, demikian juga antara ikan dengan epilog kotak. Sedangkan hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pananganan benih ialah sebagai berikut:

a. Benih ikan harus dipilih yang sehat yaitu bebas dari penyakit, benalu dan tidak cacat. Setelah itu, benih ikan gres dimasukkan ke dalam kantong plastik (sistem tertutup) atau keramba (sistem terbuka).

b. Air yang digunakan media pengangkutan harus bersih, sehat, bebas hama dan penyakit serta materi organik lainya. Sebagai pola sanggup digunakan air sumur yang telah diaerasi semalam.

c. Sebelum diangkut benih ikan harus diberok dahulu selama beberapa hari. Gunakan kawasan pemberokan berupa kolam yang berisi air higienis dan dengan aerasi yang baik. Bak pemberokan sanggup dibentuk dengan ukuran 1 m x 1 m atau 2 m x 0,5 m. Dengan ukuran tersebut, kolam pemberokan sanggup menampung benih ikan mas sejumlah 5000–6000 ekor dengan ukuran 3-5 cm. Jumlah benih dalam pemberokan harus diadaptasi dengan ukuran benihnya.

d. Berdasarkan lama/jarak pengiriman, sistem pengangkutan benih terbagi menjadi dua bagian, yaitu:

· Sistem terbuka; Dilakukan untuk mengangkut benih dalam jarak erat atau tidak memerlukan waktu yang lama. Alat pengangkut berupa keramba. Setiap keramba sanggup diisi air higienis 15 liter dan sanggup untuk mengangkut sekitar 5000 ekor benih ukuran 3-5 cm.

· Sistem tertutup; Dilakukan untuk pengangkutan benih jarak jauh yang memerlukan waktu lebih dari 4-5 jam, memakai kantong plastik. Volume media pengangkutan terdiri dari air higienis 5 liter yang diberi buffer Na2(hpo)4.1H2O sebanyak 9 gram. Cara pengemasan benih ikan yang diangkut dengan kantong plastik: (1) masukkan air higienis ke dalam kantong plastik kemudian benih; (3) hilangkan udara dengan menekan kantong plastik ke permukaan air; (3) alirkan oksigen dari tabung dialirkan ke kantong plastik sebanyak 2/3 volume keseluruhan rongga (air:oksigen=1:2); (4) kantong plastik kemudian diikat. (5) kantong plastic dimasukkan ke dalam dos dengan posisi membujur atau ditidurkan. Dos yang berukuran panjang 0,50 m, lebar 0,35 m, dan tinggi 0,50 m sanggup diisi 2 buah kantong plastik.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan sehabis benih hingga di kawasan tujuan

ialah sebagai berikut:

· Siapkan larutan tetrasiklin 25 ppm dalam waskom (1 kapsul tertasiklin dalam 10 liter air bersih).

· Buka kantong plastik, tambahkan air higienis yang berasal dari kolam setempat bertahap biar perubahan suhu air dalam kantong plastik terjadi perlahan-lahan.

· Pindahkan benih ikan ke waskom yang berisi larutan tetrasiklin selama 1- 2 menit.

· Masukan benih ikan ke dalam kolam pemberokan. Dalam kolam pemberokan benih ikan diberi pakan secukupnya. Selain itu, dilakukan pengobatan dengan tetrasiklin 25 ppm selama 3 hari berturut-turut. Selain tetrsikli sanggup juga digunakan obat lain menyerupai KMNO4 sebanyak 20 ppm atau formalin sebanyak 4% selama 3-5 menit.

Setelah 1 ahad dikarantina, tebar benih ikan di kolam budidaya.

0 Response to "Pasca Panen Ikan Nila"

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel