Lima Evaluasi Bunyi Burung Perkutut
Bahasan lalu, evaluasi keindahan bunyi dalam konkurs itu sendiri dirinci ke dalam lima (5) target penilaian. Yakni, pertama bunyi depan, dengan kriteria panjang, membat (mengayun) bersih. Kedua bunyi tengah, dengan kriteria bertekanan, lengkap dan jelas. Ketiga, bunyi ujung dengan kriteria bulat, panjang dan mengalun. Keempat irama dengan kriteria senggang, lenggang, bagus dan indah. Kelima dasar bunyi atau kualitas bunyi dengan kriteria tebal, kering, higienis dan jernih.
Suara depan atau angkatan perkutut, jikalau dicermati lebih dalam lagi, bisa dibagi jadi tiga jenis. Yaitu, jenis bunyi angkatan kotor (bunyi angkatan mengandung konsonan er atau ek). Contohnya, hurrr…. atau klaarrrr … atau juga hekkk… dan wekkk. Kongmania menempatkan bunyi angkatan kotor ini pada urutan terendah.
Kedua, jenis bunyi angkatan njengek atau klao. Yaitu, bunyi angkatan yang berakhir dengan vocal “a” atau “o”. Contohnya, klaaaa …. klaooooo atau waaa… atau waaooo.
Sedangkan jenis bunyi angkatan yang ketiga sering disebut angkatan sengau. Karena angkatan itu berakhir dengan konsonan ngngngngng. Misalnya, klaaeeeng …. Klaoong atau waaooong --- atau waaeeeng. Suara angkatan ini sering pula disebut sebagai bunyi angkatan semblih.
Dalam sistem penjurian konkurs perkutut, bunyi depan atau angkatan harus mempunyai kriteria panjang, membat dan bersih. Takaran panjang angkatan, dalam hal ini, belum ada pakem baku. Dewan juri sendiri, berapresiasi menurut nilai-nilai empiris. “Yah, minimal sepanjang tiga sampai empat tekukan jari tangan,” ujar Didik S, dewan juri nasional asal Madura.
Mengingat bunyi kutut itu masuk di ranah apresiasi bunyi alam dengan barometer rasa, maka teknik ukurnya harus dengan rasa dan dilakukan berulang-ulang. “Kutut kalau sudah nggacor (bunyi terus) bunyinya terangkai berulang-ulang. Ngukurnya, setiap kutut kita mengeluarkan bunyi angkatan, kita tekut jari-jari kita. Kalau bisa bersuara dalam tiga sampai empat tekukan jari tangan, berarti termasuk panjang,” jelasnya.
Tapi unsur panjang saja, belum memenuhi kesempurnaan kriteria bunyi angkatan bagi perkutut jawaran. Ada dua kriteria lain yang musti melengkapi. Yakni, membat dan bersih. Pertanyaannya, bagaimana sosok bunyi angkatan perkutut yang masuk dalam kriteria membat dan higienis itu? (bersambung).
0 Response to "Lima Evaluasi Bunyi Burung Perkutut"
Post a Comment