Konsumsi Pakan Ternak Kelinci

Konsumsi Pakan

Hasil penelitian menunjukkan, bahwa konsumsi BK total kelinci yang menerima pakan rumput lapangan dan ampas tahu (T1) lebih tinggi (P<0,05) dibandingkan dengan kelinci yang menerima rumput lapangan, ampas tahu dan bekatul (T2) atau kelinci yang menerima rumput lapangan, bekatul dan konsentrat (T3). Hal ini menunjukkan, bahwa ransum T1 lebih palatabel daripada ransum T2 dan T3. Selain itu, ransum T1 mengandung ampas tahu berair sehingga lebih gampang dikonsumsi oleh kelinci dan sanggup meningkatkan konsumsi BK total. Hal ini sanggup dilihat pada Tabel 3, bahwa konsumsi konsentrat pada T1 (ampas tahu) lebih tinggi daripada T2 (ampas tahu dan bekatul) dan T3 (bekatul dan konsentrat komersial). Konsentrat komersial dengan bekatul bahkan tidak palatabel, yang ditunjukkan dengan konsumsi konsentrat yang paling rendah, dibandingkan dengan perlakuan lainnya. Menurut Aritonang dan Silalahi (1992), palatabilitas pakan pada ternak dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik faktor internal (kebiasaan, umur dan selera). maupun faktor eksternal (sifat pakan yang diberikan dan kondisi lingkungan). Lebih lanjut dijelaskan bahwa palatabilitas berkaitan dengan bau, rasa, dan tekstur yang sanggup menghipnotis selera makan. Cassady et al. (1971) menjelaskan bahwa kelinci memiliki kemampuan yang tinggi untuk membau dan mencicipi pakan yang tersedia serta sangat selektif terhadap pakan yang disukai. Menurut Parakkasi (1999), faktor yang sanggup mempengaruh konsumsi pakan pada ternak yaitu tingkat palatabilitas ternak terhadap pakan yang diberikan dan sifat fisik materi pakan tersebut.

Konsumsi PK total kelinci dengan ransum T1 lebih tinggi (P<0,05) daripada ransum T2 dan T3. Konsumsi PK total kelinci ini seiring dengan konsumsi BK totalnya. Semakin tinggi konsumsi BK total, maka semakin tinggi pula konsumsi PK totalnya.

0 Response to "Konsumsi Pakan Ternak Kelinci"

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel